Yang paling aneh, ia memuji sosok yang disebut diktator terakhir Eropa tersebut.
“Saya memang banyak mengkritik Presiden Lukashenko, tetapi saya mulai mengerti apa yang dilakukannya benar dan saya semakin hormat kepadanya,” tutur Protasevich.
Pada akhir wawancara, Protasevich menangis dan mengatakan berharap suatu hari bisa menikah dan punya anak.
Meski begitu, banyak yang menilai bahwa Protasevich melakukan wawancara tersebut dengan paksaan.
Salah satunya adalah ayah Protasevich, yang mengaku sakit melihat wawancara putranya tersebut.
Baca Juga: Aktivis Belarusia Coba Bunuh Diri dengan Menusukkan Pulpen ke Lehernya di Tengah Persidangan
“Saya tahu anak saya dengan baik, dan saya percaya ia tak pernah mengatakan hal seperti itu,” ujarnya.
“Mereka telah merusaknya dan memaksa ia untuk mengatakan apa yang diperlukan,” lanjutnya.
Wawancara tersebut merupakan penampilan ketiga Protasevich muncul di TV nasional sejak ia ditahan.
Pada salah satu wawancara, ia mengatakan tak ada lagi gunaya oposisi untuk melakukan lebih banyak demonstrasi di jalanan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.