ISTANBUL, KOMPAS.TV — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meresmikan masjid baru yang megah di alun-alun Taksim kota Istanbul hari Jum'at, (28/05/2021) seperti dilansir Associated Press. Jum'at, (28/05/2021).
Masjid megah di alun-alun Taksim itu adalah cita-cita Erdogan semenjak dirinya masih menjadi walikota Istanbul. Alun-alun Taksim sendiri adalah simbol Republik Turki modern.
Peresmian masjid itu berbarengan dengan shalat Jum'at pertama di masjid tersebut yang dihadiri setidaknya 3.000 jamaah, sementara ratusan jamaah lainnya membludak hingga di luar masjid.
Erdogan sudah lama berjanji untuk membangun masjid di alun-alun utama kota Istanbul itu, karena tidak bisa menerima alun-alun kota itu tidak memiliki masjid.
Para pengkritik menuduh pembangunan masjid di alun-alun Istanbul sama saja meremehkan warisan Mustafa Kemal Ataturk, pendiri republik Turki yang berorientasi sekuler menyusul tumbangnya kekaisaran Ottoman.
Karena pembangunan masjid itu, pusat budaya Ataturk di tengah alun-alun Taksim harus dihancurkan. Namun saat ini gantinya sedang dibangun dengan gedung lebih megah yang akan dilengkapi sebuah gedung opera.
"Masjid Taksim bisa terwujud setelah perjuangan selama satu setengah abad," tutur Erdogan pada pidato peresmian setelah shalat jum'at berjamaah di masjid tersebut, sambil menyebut rencana pembangunan masjid itu sudah ada sejak jaman perang Turki -Rusia tahun 1877 - 1878.
Baca Juga: Turki Kutuk Tindakan Polisi Israel yang Sebabkan Kerusuhan di Masjid Al-Aqsa Seusai Gencatan Senjata
Masjid Taksim adalah masjid megah ketiga yang dibangun Erdogan di Istanbul.
Masjid pertama adalah Masjid Camlica di atas bukit di pinggir Istanbul yang resmi beroperasi melayani jamaah pada Maret 2019 lalu.
Sementara tahun lalu, Erdogan meresmikan Hagia-Sophia sebagai masjid. Hagia Sophia sendiri sebelumnya adalah sebuah katedral di masa Bizantium namun berubah fungsi menjadi masjid setelah Istanbul ditaklukkan bangsa Turki.
Erdogan menggambarkan masjid Taksim sebagai "Warisan sentimentil pribadi ketiga" dan mengungkapkan harapan agar masjid itu dapat menerangi Istanbul di abad-abad kedepan laksana pelita yang menerangi malam gelap.
Tahun 1997, para panglima militer Turki memaksa pemerintahan berhalauan Islam mundur karena dianggap melanggar undang-undang sekuler.
"Sejak saya kecil mereka selalu mengatakan 'kamu tidak bisa melaksanakannya'" tutur Erdogan dalam pidatonya hari Kamis,"Namun Allah menakdirkan kita (membangun masjid) ini,"
Selama berdekade-dekade, alun-alun Taksim menjadi pusat budaya Istanbul sekaligus kerap menjadi lokasi bentrok pengunjuk rasa melawan aparat keamanan.
Tahun 1997, 34 orang tewas saat unjuk rasa 1 Mei menyusul rentetan tembakan dari gedung di dekat alun-alun.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.