WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memerintahkan intelijen untuk mencari asal usul Covid-19. Biden pun memberikan tenggat waktu kepada intelijen AS untuk memberikan laporan kepadanya dalam tenggat waktu 90 hari.
Ia pun meminta intelijen juga mencoba mencari tahu kebenaran dari teori bahwa virus itu berasal dari laboratorium di China. Biden mengatakan intelijen AS terpecah mengenai asal usul dari wabah virus Corona itu.
Ada yang mengatakan bahwa hal tersebut disebabkan kecelakaan laboratorium, serta yang menegaskan kontak antara manusia dengan hewan yang terinfeksi.
“Badan intelijen AS harus menambah usaha mereka untuk mengambil dan menganalisis informasi yang bisa membawa kita lebih dekat dengan kesimpulan yang pasti,” tuturnya dikutip dari BBC.
Baca Juga: 8 Orang Tewas dalam Insiden Penembakan di California, Pelaku Bunuh Diri
Biden pun menegaskan AS akan bekerja sama dengan rekan-rekan dari seluruh dunia untuk menekan China agar berpartisipasi secara penuh, transparan, memberikan bukti dari investigasi internasional, dan memberikan akses ke data dan bukti yang relevan.
Namun, usaha AS tersebut membuat pihak China meradang karena merasa kerap menjadi kambing hitam dalam kasus ini.
Kedutaan Besar China di AS mengingatkan mencari asal-usul dari Covid-19, merupakan sesuatu yang dipolitisasi.
“Kampanye kotor dan pengalihan kesalahan muncul kembali, dan teori kebocoran laboratorium menggema lagi,” bunyi pernyataan Kedutaan China di laman resmi mereka.
Baca Juga: Program Vaksinasi Sukses, Hawaii Cabut Aturan Memakai Masker di Luar Ruangan
“Mempolitisasi penelusuran asal usul, masalah ilmu pengetahuan, tak hanya akan mempersulit pencarian asal virus, tetapi juga membebaskan virus politik, dan secara serius menghambat kerja sama internasional dalam menangani pandemi,” tambahnya.
Otritas sebelumnya mengaitkan wabah awal virus Covid-19 di sebuah pasar ikan laut di Wuhan.
Hal itu berujung pada teori yang dibuat ilmuwan bahwa virus tersebut menular dari hewan.
Namun, laporan terbaru media AS menunjukkan adanya lebih banyak bukti kemungkinan virus tersebut merebak dari laboratorium di China, kemungkinan adanya kebocoran.
Sejak kasus pertama terdeteksi di Wuhan pada akhir 2019, dengan lebih dari 168 juta kasus Covid-19 yang terkonfirmasi di seluruh dunia.
Selain itu juga dilaporkan setidaknya terlah terjadi 3,5 juta kematian karena Covid-19 di seluruh dunia.
Baca Juga: Perbaiki Hubungan AS dan Rusia, Biden dan Putin akan Gelar Pertemuan di Jenewa Juni Mendatang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.