DELHI, KOMPAS.TV - Pemerintah India meminta agar media sosial menghapus konten yang merujuk ke varian India Covid-19.
Pemerintah India menegaskan bahwa memberikan kata India pada varian baru Covid-19 itu adalah salah.
Kementerian Informasi dan Teknologi India menyatakan bahwa WHO menyebut varian tersebut sebagai B.1.617, sehingga penambahan kata India tidaklah tepat.
Baca Juga: Pemimpin Junta Militer Myanmar Ungkap Kondisi Aung San Suu Kyi
Perintah pemerintah kepada platform media sosial itu dibuat oleh Kementerian Informasi dan Teknologi India, pada Jumat (21/5/2021).
Diwartakan Press Trust on India dikutip dari BBC, Semua platform media sosial diminta untuk menghapus konten dengan nama, yang merujuk pada atau memberi implikasi ‘varian India’ Covid-19.
“Sepanjang pengetahuan kami pernyataan salah yang beredar online menyiratkan bahwa varian India dari virus Corona menyebar ke seluruh negara. Itu salah,” demikian salah satu bunyi dari perintah tersebut.
Pemerintah India menegaskan bahwa WHO tak pernah mengasosiasikan varian India untuk varian B.1617 pada semua laporannya.
Baca Juga: Duh, Sedikitnya 100 Pendaki Gunung Everest Diperkirakan Tertular Covid-19!
Meski begitu, seorang pejabat dari salah satu media sosial mengungkapkan akan sangat sulit untuk menghapuskan semua referensi terkait penggunaan varian India.
Varian B.1.617 merupakan varian yang lebih menular, dan pertama kali terdeteksi di India tahun lalu.
Varian tersebut kemudian menyebar ke seluruh negara. Hal itu pun membuat sejumlah negara melarang kedatangan warga negara India.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.