BRASIL, KOMPAS.TV- Ford Motor Co mengumumkan telah menutup pabriknya di Brasil pada Januari lalu, lantaran perusahaan merugi sebesar 11,9 miliar dollar AS atau setara Rp 170 triliun.
Laporan keuangan Ford menyebutkan, perusahaan itu telah menghabiskan uang 7,8 miliar dollar AS di Brasil. Ditambah dengan 4,1 miliar yang akan dikeluarkan Ford untuk melepaskan diri dari komitmennya.
Dalam delapan tahun terakhir, Ford disebut selalu rugi sekitar 2.000 dollar AS untuk setiap mobil yang dijualnya. Pandemi COVID-19 juga telah menambah beban keuangan Ford.
Baca Juga: Nestlé Bangun Pabrik Rp3,14 T di Batang, Kepala BKPM: Izinnya Cepat dan Transparan
Mengutip dari Bloomberg, manajemen Ford di Brasil melakukan beberapa kesalahan hingga membuat Ford tertinggal dari para pesaingnya dalam pembuatan mobil listrik (SUV). Padahal, penjualan mobil listrik menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi.
Penutupan pabrik Ford di Brasil menyebabkan 5.000 pekerja di PHK dan 300 dealer mobil ditutup. Selama ini, Brasil dinilai sebagai pasar yang menjanjikan. Meski tarif pajak, biaya tenaga kerja, dan logistik yang tinggi.
Pemerintah Brasil bahkan memberi subsidi sebesar 8 miliar dollar AS selama 20 tahun terakhir. Serta menerapkan bea masuk untuk mobil impor sebesar 35 persen.
Baca Juga: Pabrik Baru PT KS Mulai Beroperasi, Erick Thohir: Ini Berkontribusi Buat Cadangan Devisa Negara
Tutupnya pabrik Ford di Brasil, juga menjadi ancaman bagi produsen mobil lainnya. Selain Ford, banyak produsen mobil global yang keuangannya bermasalah di Brasil.
Volkswagen Brasil juga telah kehilangan 3,7 miliar dollar AS sejak 2011, GM (General Motors) Brasil meminta suntikan dana 2,2 miliar dollar AS sejak 2016, dan Toyota Brasil tahun lalu meminta pengampunan atas 1 miliar dollar AS dari utang antar perusahaan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.