WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika adalah sekutu dekat Israel. Negara ini terus menjual senjata ke Israel di tengah serangan atas Jalur Gaza, Palestina. Namun, ada kemungkinan aliansi Amerika-Israel pecah.
Presiden Amerika Joe Biden baru-baru ini memblokir pembuatan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) soal gencatan senjata Israel-Palestina.
Pemerintahannya juga tetap melanjutkan transaksi penjualan senjata senilai 735 miliar dollar AS ke Israel. Kedekatan ini, tak lepas dari dukungan masyarakat Amerika pada Israel dan keberadaan lobi-lobi Israel.
Baca Juga: Daftar 100 Kota di Seluruh Dunia yang Menggelar Protes atas Serangan Israel pada Palestina
Melansir Guardian, pada pemilu 2018 saja lobi-lobi kelompok pro-Israel menyumbang dana lebih dari 22 milliar dollar ke para politikus Amerika.
“Data yang diperiksa oleh Guardian menunjukkan bahwa lobi pro-Israel sangat aktif dan menghabiskan banyak uang untuk mempengaruhi kebijakan AS,” tulis Tom Perkins, jurnalis Guardian.
Sementara, dukungan masyarakat Amerika pada Israel juga sangat tinggi.
Survei Gallup sepanjang 2000-2013 menunjukkan 40-64% masyarakat Amerika bersimpati pada Israel. Di sisi lain, hanya 9-20% masyarakat Amerika bersimpati pada Palestina.
Meski begitu, ada perubahan di kalangan masyarakat Amerika terkait sikap pada Israel dan Palestina.
Survei terbaru Gallup pada rentang 2018-2021 menunjukkan peningkatan simpati pada Palestina terus menerus.
“Proporsi yang menginginkan lebih banyak tekanan pada Israel (untuk menghentikan konflik) telah meningkat dari 27% menjadi 34%. Ini adalah tingkat tertinggi tuntutan masyarakat AS untuk menekan Israel dalam tren Gallup sejak tahun 2007,” tulis peneliti Gallup Lydia Saad.
Baca Juga: Di Sidang Majelis Umum, Menlu Retno Serukan Tiga Langkah Kongkrit PBB untuk Palestina
Simpati warga Amerika pada Palestina memang masih minoritas. Namun, jumlah warga Amerika yang bersimpati pada Israel mengalami fluktuasi.
Hal ini terkait dengan pandangan masyarakat pemilih partai Demokrat yang makin keras bersuara mendukung Palestina.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.