BEIJING,KOMPAS.TV - China menuduh Amerika Serikat (AS) telah mengancam perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Hal itu diungkapkan oleh pihak China, setelah Kapal Perang AS berlayar melewari selat yang memisahkan Taiwan dengan China.
Armada Laut Ketujuh AS mengungkapkan Kapal Perang Tipe Penghancur Rudal ASS Curtis Wilbur melakukan pelayaran rutin melewati selat Taiwan, Selasa (18/5/2021).
Baca Juga: Dorong Gencatan Senjata dan Serukan Perdamaian, Menlu Jerman akan Sambangi Israel dan Palestina
Mereka pun menegaskan hal itu sesuai dengan aturan dari hukum internasional.
“Kapal melewati selat Taiwan menunjukkan komitmen AS kepada Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” ujar pernyataan Armada Laut Ketujuh dikutip dari Al-Jazeera.
“Militar Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar dan beroperasi di semua tempat yang diizinkan oleh hukum internasional,” lanjut mereka.
Baca Juga: Tak Hiraukan Seruan Damai Dari Dunia, Israel Terus Gempur Jalur Gaza dengan Tembakan Roket
Namun, Juru Bicara Komando China Timur mengecam tindakan tersebut, Rabu (19/5/2021).
“Aksi AS mengirimkan sinyal yang salah ke Pasukan Kemerdekaan Taiwan, sengaja mengganggu situasi regional dan membahayakan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan,” tuturnya.
Ia menambahkan pasukan China melacak dan memantau kapal tersebut selama pelayarannya.
Sementara itu Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kapal perang itu berlayar ke arah selatan melalui selat, dan situasi berjalan normal.
Baca Juga: Perjalanan Wisata di Inggris Raya Kembali Beroperasi dengan Adanya Paspor Vaksin
Hubungan AS dengan Taiwan saat ini sedang mesra, dan membuat tensi mereka dengan China kian memanas.
China hingga saat ini menegaskan bahwa Taiwan masih merupakan bagian dari China.
Namun, Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen menegaskan mereka merupakan negara merdeka dengan nama Republik China, nama formal negara kepulauan tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.