Kompas TV internasional kompas dunia

Raja Yordania: Upaya Diplomatik Intensif Berlangsung untuk Hentikan Serangan Israel ke Palestina

Kompas.tv - 17 Mei 2021, 08:02 WIB
raja-yordania-upaya-diplomatik-intensif-berlangsung-untuk-hentikan-serangan-israel-ke-palestina
Raja Abdullah II menegaskan kembali tidak ada negara yang lebih mendukung Palestina selain Yordania, dan menekankan posisi tak tergoyahkan dari Yordania (Sumber: Royal Hashemite Court via Arab News)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

AMMAN, KOMPAS.TV - Raja Yordania Abdulla II mengatakan negaranya terlibat dalam diplomasi intensif untuk menghentikan apa yang disebutnya sebagai "eskalasi militer Israel"  yang menyebabkan ledakan kekerasan terparah selama bertahun-tahun, seperti dilansir Arab News, Senin, (17/05/2021).

Raja Abdullah II menegaskan,  "ada upaya intensif dan kontak dengan semua aktor internasional untuk menghentikan eskalasi berbahaya Israel dan melindungi nyawa dan properti saudara-saudara Palestina," kata sebuah pernyataan dari Istana Kerajaan.

Raja Abdullah II menegaskan kembali,  "tidak ada negara yang lebih mendukung Palestina selain Yordania," dan menekankan "posisi tak tergoyahkan" dari Yordania.

Baca Juga: Israel Kembali Menyerang Gaza, Korban Tewas Bertambah 42 Warga Palestina

Seorang pria Palestina membawa seorang anak yang sudah meninggal keluar dari puing-puing bangunan tempat tinggal yang hancur setelah serangan udara Israel di Kota Gaza, Minggu, 16 Mei 2021. (Sumber: AP Photo/Khalil Hamra)

Yordania yang Rajanya turun temurun bertanggung jawab atas situs Muslim dan Kristen di Yerusalem, dalam beberapa hari terakhir memperingatkan kampanye militer Israel berisiko menimbulkan ketidakstabilan besar di wilayah tersebut.

Pada pertemuan Dewan Keamanan PBB yang diadakan hari ini, Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan bahwa "Israel, sebagai pasukan pendudukan yang ada, bertanggung jawab atas situasi berbahaya di tanah Palestina yang diduduki dan apa yang ditimbulkannya dalam kekerasan, pembunuhan, kehancuran, dan penderitaan."




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x