SANTIAGO, KOMPAS.TV - Seorang perempuan dari Republik Dominika memutuskan mengadakan gladi resik untuk upacara pemakamannya sendiri.
Alasan dari perempuan tersebut melakukan upacara itu pun cukup mengejutkan.
Gladi reski upacara pemakaman tersebut dilakukan oleh perempuan berusia 59 tahun bernama Mayra Alonzo.
Baca Juga: Cegah Jenazah Korban Tewas Covid-19 Dibuang ke Sungai Gangga, Polisi Pasang Jaring Pengaman
Alonzo sampai mengeluarkan biaya sebesar 710 poundsterling atau sekitar Rp15 juta untuk gladi resik acara tersebut.
Upacara tersebut dilakukan di rumahnya di Kota Santiago, Repubik Dominika pada akhir bulan lalu.
Ketika itu ia mengundang rekan-rekannya untuk berpura-pura menangisi kematiannya.
Baca Juga: PM Armenia Tuduh Azerbaijan Mencoba Menyusup ke Negaranya
Alonzo hadir di upacatra tersebut dengan mobil jenazah, terbaring di peti mati putih yang disewanya untuk hari itu.
Ia pun berpakaian putih dari kepala sampai kaki dan mengenakan mahkota bunga dan menggunakan kapas di lubang hidungnya.
Baca Juga: Pria di Malaysia Ditusuk Bekas Saudara Iparnya hingga Tewas di Hari Pertama Idulfitri
Hal itu meniru perawatan mayat di kamar mayat.
Dikutip dari Daily Star, Rabu (12/5/2021), Alonzo mengungkapkan keinginannya melakukan gladi resik upacara pemakaman, karena ia ingin merayakan kehidupan yang dirasakannya.
Ia mengakui dirinya terinspirasi atas kematian yang disebabkan pandemi Covid-19, membuatnya terinsipirasi untuk merayakan kehidupannya.
Baca Juga: Pekerja Migran di Jeddah Tetap Sukacita Rayakan Lebaran, Meski Gaji Tidak Dibayar oleh Majikan
Alonzo pun mengungkapkan gladi resik ini seperti mimpinya yang menjadi kenyataan.
Ia pun menegaskan tak ingin saat dirinya meninggal dilakukan upacara pemakaman, karena sudah melakukannya saat hidup.
Meski begitu, ia menyarankan kepada masyarakat untuk tak mati sekarang, karena menurutnya peti mati sangat panas dan begitu sendirian.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.