PARIS, KOMPAS.TV - Menteri Dalam Negeri Perancis, Gerald Darmanin, meminta polisi untuk melarang protes pro-Palestina di Paris pada akhir pekan ini terkait konflik dengan Israel.
Pelarangan tersebut diperintahkan karena khawatir akan terulangnya bentrokan selama situasi serupa pada tahun 2014 lalu.
Melansir Al-Jazeera, rencananya para aktivis akan menyerukan protes di distrik Barbes di utara Paris untuk mendemonstrasikan penggunaan kekuatan Israel di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas tembakan roket oleh kelompok militan Hamas di negara Yahudi itu.
"Saya telah meminta kepala polisi Paris untuk melarang protes pada hari Sabtu terkait dengan ketegangan baru-baru ini di Timur Tengah," tulis Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin di Twitter.
Baca Juga: Ribuan Rakyat Palestina Gelar Salat Id di Kompleks Masjid Al-Aqsa, Israel-Palestina Belum Mau Damai
A Paris, j’ai demandé au Préfet de police d’interdire les manifestations de samedi en lien avec les récentes tensions au Proche-Orient. De graves troubles à l’ordre public furent constatés en 2014. Consigne a été donnée aux Préfets d’être particulièrement vigilants et fermes.
— Gérald DARMANIN (@GDarmanin) May 13, 2021
"Gangguan serius terhadap ketertiban umum terlihat pada 2014," tambahnya, mendesak kepala polisi di tempat lain di Prancis untuk tetap waspada atas demonstrasi.
Dalam surat edaran yang dilihat AFP, dia juga mendesak kepala polisi setempat untuk memastikan "perlindungan tempat ibadah, sekolah, pusat budaya, dan bisnis komunitas Yahudi."
Sementara itu, hingga saat ini jumlah warga Palestina yang tewas di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 87, termasuk 18 anak-anak dan delapan wanita, kata Kementerian Kesehatan setempat.
Sedikitnya, 530 orang lainnya terluka di tengah kekerasan yang terus berlanjut antara Israel dan Palestina.
Baca Juga: Terkait Konflik Israel-Palestina, Amerika Serikat Tolak Pernyataan Dewan Keamanan PBB
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.