JAKARTA, KOMPAS.TV - Kapal militer Amerika Serikat melepaskan 30 tembakan peringatan kepada 13 kapal Iran yang berlayar di perairan Selat Hormuz, Senin (10/5/2021).
Tembakan peringatan dilepaskan karena kapal milik Angkatan Laut Korps Garda revolusi Iran (IRGC-N) berlayar terlalu dekat dengan tujuh kapal selam Angkatan Laut AS dan sejumlah kapal lain yang mendampinginya hingga berjarak 140 meter.
Juru bicara Kementerian Pertahanan AS, John Kirby, menjelaskan bahwa Selat Hormuz merupakan wilayah perairan yang sempit sehingga manuver kapal Iran tersebut dianggap berbahaya.
"Ini merupakan jalur perairan internasional dan tentunya ketika kalian di selat, ada keterbatasan kemampuan bermanuver. Kawasan itu merupakan celah kecil di kawasan sehingga manuver berbahaya, tak aman, dan tak profesional seperti itu sangat bahaya," kata Kirby dilansir dari AFP, Selasa (11/5/2021).
Kirby menyebut aktivitas tersebut dapat membuat orang terluka dan menyebabkan terjadinya salah perhitungan.
"Sangat tidak aman, tidak profesional. Ini merupakan jenis aktivitas yang dapat membuat orang terluka, dan bisa menyebabkan salah perhitungan di kawasan itu," kata Kirby dilansir dari AFP, Selasa (11/5/2021).
Baca Juga: Kapal Perang AS Lepaskan Tembakan Peringatan saat Kapal Iran Melintas Terlalu Dekat di Teluk Persia
Armada Iran akhirnya meninggalkan perairan Selat Hormuz setelah kru kapal AS melepaskan tembakan peringatan.
Terkait apakah kapal militer AS diperbolehkan menembak langsung kapal Iran dan meneggelamkannya, Kirby tidak menjelaskan secara rinci.
"Kapal-kapal itu memiliki hak mempertahankan diri dan mereka tahu bagaimana melakukannya," ujarnya.
Insiden ini merupakan insiden kedua antara AS dan Iran kurun waktu dua pekan terakhir.
Bulan April lalu, kapal militer AS juga melepaskan tembakan peringakatan kepada kapal Iran yang melakukan perilaku tidak aman dan agresif.
Tiga kapal serbu cepat Iran berlayar terlalu dekat dalam jarak 62 meter dari dua kapal patroli Coast Guard AS di perairan internasional di sebelah utara perairan Teluk.
Baca Juga: Peneliti: Kapal Patroli Pengawas Pencurian Ikan di Natuna Kalah Jumlah dengan Kapal Asing Ilegal
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.