TEL AVIV, KOMPAS.TV - Puluhan orang tewas dalam sebuah festival keagamaan Yahudi di kaki gunung Meron, sebelah timur laut Israel.
Petugas Gawat Darurat Magen David Adom (MDA) menegaskan puluhan orang tewas, dan puluhan lainnya terluka, meski tak menyebutkan jumlah tepatnya.
Sedangkan menurut surat kabar Haaretz, diperkirakan setidaknya 38 orang tewas dalam tragedi tersebut.
Baca Juga: Tiga Orang Merampok Toko Perhiasan di Italia, Dua Pelaku Tewas Ditembak Pemilik Toko
Pada laporan awal dikutip dari BBC, struktur tempat berdiri di festival Lag B’Omer itu dikabarkan rubuh.
Namun menurut petugas MDA, hal itu terjadi karena saling dorong antara peserta yang hadir.
Sumber polisi mengatakan semua itu bermula dari adanya peserta yang terpeleset di beberapa anak tangga.
Baca Juga: Drone Israel Jatuh di Gaza, Pejuang Palestina Akui Telah Menyitanya
Hal itu menyebabkan puluhan orang lainnya terjatuh sehingga menyebabkan bencana tersebut.
“Itu terjadi dalam sekejap. Orang-orang jatuh begitu saja, saling menginjak-injak. Itu adalah bencana,” ujar seorang saksi mata.
Baca Juga: Tak Mampu Halau Rudal Suriah, Israel Pertanyakan Kegagalan Sistem Pertahanannya
Pada video yang diposting ke media sosial, menunjukkan ribuan orang berkumpul bersama untuk acara tersebut.
Kemudian mereka berjuang untuk melarikan diri dari kekacauan saat insiden itu terjadi.
Seorang peserta bahkan mengira ada peringatan bom, ketika pengeras suara terdengar mendesak banyak orang untuk bubar.
Baca Juga: Sapir Berman, Wasit Sepak Bola Israel yang Nyatakan Diri sebagai Transgender
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengungkapkan insiden tersebut sebagai bencana besar.
Ia pun mengatakan mendoakan para korban dari insiden tersebut.
Festial keagamaan Lag B’Omer di kaki gunung Meron merupakan salah satu acara terbesar yang diadakan negara itu sejak pandemi Covid-19.
Baca Juga: Penemuan Mumi Perempuan Hamil Pertama dari Mesir Kuno, Sebelumnya Dikira Pendeta Pria
Dilaporkan puluhan ribu orang mendatanginya, meski ada kekhawatiran terhadap penyebaran virus Covid-19.
Festival Lag B’Omer biasa diadakan oleh umat Yahudi ortodok seiap tahun yang ditandai dengan kembang api sepanjang malam, berdoa, dan tari-tarian.
Tahun lalu karena Covid-19, festival dilarang untuk diadakan. Namun, kesuksesan vaksinasi membuat larangan itu dicabut beberapa bulan lalu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.