BEIJING, KOMPAS.TV - China mengungkapkan mereka memiliki radar militer canggih terbaru yang mampu mendeteksi pesawat siluman.
Radar tersebut juga bisa mendeteksi drone dan rudal penjelajah yang mampi terbang rendah.
Hal itu menunjukkan China secara agresif meningkatkan kemampuan tempur dan kekuatan militernya di tengah ketegangan yang muncul di wilayah tersebut.
Baca Juga: Majelis Rendah Parlemen Inggris Umumkan Genosida Terjadi Pada Muslim Uighur di China
Seperti dilaporkan Global Times, seperti dikutip Al-Jazeera, radar itu merupakan radar portabel dan multiguna pertama mereka.
Radar tersebut bisa dibawa oleh seorang tentara saja. Peralatan itu pun disebut sebagai “pemusnah drone”.
Pasalnya, peralatan itu memiliki kemampuan untuk mendeteksi target yang kecil dan rendah, yang bisa mencampur di bawah gelombang suata yang kuat saat terbang di dekat tanah.
Baca Juga: Keluarga Temukan Kotak Harta Karun Sang Kakek di Atap Rumah, Isinya Mengejutkan
Radar tersebut dikembangkan oleh Institut Penelitian Grup Perusahaan China Elektronik dan Teknologi (CETC) No 14.
Menurut pengembangnya, radar yang bernama YLC-48 bisa mendeteksi secara efektif dan melacak target yang datang dari berbagai sudut pandang.
Radar tersebut memiliki sirkuit digital yang terintegrasi dan bisa dipasang di segala jenis platform senjata kelas ringan.
Baca Juga: China Pilih Perang daripada Biarkan Taiwan Kian Dekat dengan AS
Radar itu juga bisa menjalankan misi di berbagai keadaan dan dapat cepat digunakan dan ditarik kembali.
Lembaga tersebut juga dilaporkan telah mengembangkan Sistem Pertahanan Anti-UAV (AUDS) untuk radar.
Hal itu akan meningkatkan kemampuan pertahanan negara di wilayah senisitif.
Baca Juga: Bom Mobil di Pakistan Sasar Duta Besar China untuk Pakistan, Namun Selamat
China tampaknya tengah mempersiapkan diri mengingat tensi panas mereka dengan Amerika Serikat (AS) saat ini.
China memang tengah mendapatkan tekanan dari berbagai negara mengenai kebijakan mereka terhadap Hong Kong, Muslim Uighur di Xinjiang dan Laut China Selatan
Selain itu semakin dekatnya hubungan AS dan Taiwan disinyalir bakal membahayakan kedaulatan China, sehingga memperkuat pertahanan menjadi fokus utama mereka.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.