Baca Juga: Tuduh Kapas Xinjiang Hasil Kerja Paksa Muslim Uighur, Nike dan H&M Terancam Diboikot di China
Menurut Nus Ghani, genosida berarti menghancurkan keseluruhan atau sebagian dari nasional, etnis, rasial datau grup keagamaan.
Ghani pun mengatakan tahanan Muslim Uighur dan suku minoritas lainnya menjadi subyek dari metode penyiksaan berutal, termasuk pemukulan dengan cambuk logam dan sengatan listrik.
Baca Juga: Warga Uighur di Turki Protes Kunjungan Menlu China
Ia juga mengatakan bahwa wanita Uighur juga dipaksakan untuk menggunakan alat kontrol kehamilan.
“Cerita Si Pelayan hanya sebuah dongeng jika dibandingkan dengan hak reproduksi perempuan Uighur,” ujarnya.
“Kekerasan ini merupakan bukti bardasarkan data Pemerintah China sendiri. Pada 2014, lebih dari 200.000 alat kontrol kehamilan disertakan ke wanita hamil Xinjiang. Pada 2018, program ini meningkat menjadi 60 persen,” tambahnya.
Baca Juga: Empat Tahun Sendirian di Atas Kapal yang Kandas, Pelaut Ini Akhirnya Bisa Pulang
Namun, pemerintah Inggris menentang mosi tersebut.
Mereka berpendapat menganggap suatu peristiwa sebagai genosida adalah masalah pengadilan nasional dan internasional yang kompeten setelah mempertimbangkan semua bukti yang ada.
Meski pemerintah berseberangan, mosi tersebut diloloskan karena Kementerian Luar Negeri tidak menentangnya..
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.