MOSKOW, KOMPAS.TV – Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny (44) yang tengah dipenjara mengungkapkan kebanggaan dan harapan pada Kamis (22/4/2021), menyusul aksi protes besar-besaran di seantero Rusia menuntut pembebasannya.
“Ini dia: keselamatan Rusia. Anda semua. Mereka yang keluar (berdemonstrasi). Mereka yang tidak keluar (berdemonstrasi) tapi mendukungnya. Mereka yang tidak mendukung secara terang-terangan, tapi bersimpati,” tulis Navalny dalam sebuah unggahan pesan emosional di Instagram.
Baca Juga: Lebih Dari 1.000 Orang Ditangkap Dalam Demonstrasi Serukan Pembebasan Navalny
Navalny yang aksi mogok makannya memasuki minggu ke-4, menyatakan, ia tidak mengetahui apa yang sebenarnya tengah terjadi lantaran ia hanya bisa mengakses satu saluran televisi di penjara. Namun, pengacaranya mengunjunginya pada Kamis (22/4/2021) dan menginformasikan peristiwa yang terjadi pada Rabu (21/4/2021).
“Dan, dengan tulus saya mengatakan, dua perasaan berkecamuk dalam batin saya: kebanggaan dan harapan.”
Baca Juga: Kemungkinan di Ambang Kematian, Navalny Dipindahkan ke Rumah Sakit Penjara
“Orang-orang berdemonstrasi di jalanan. Ini berarti mereka tahu dan memahami segalanya,” kata Navalny yang merupakan penentang Presiden Vladimir Putin paling vokal.
“Mereka tidak akan menyerahkan masa depan mereka, masa depan anak-anak mereka, negeri mereka. Ya, ini akan sulit dan suram selama beberapa waktu. Tapi mereka yang menarik mundur Rusia akan binasa. Bagaimanapun, kita lebih banyak. Rusia akan bahagia.”
Baca Juga: Navalny Makin Kritis Akibat Mogok Makan, Timnya Serukan Demonstrasi Besar-besaran Hari Rabu
Melansir The Associated Press, aksi demonstrasi besar-besaran mendukung Navalny berlangsung di berbagai kota besar dan kecil di seantero Rusia pada Rabu malam (21/4/2021). Ribuan demonstran turun ke jalan-jalan di pusat kota di tengah penjagaan ketat polisi.
Baca Juga: Amerika Serikat Ancam Rusia akan Ada Konsekuensi Jika Alexey Navalny Tewas
Tak seperti sebelumnya, di Moskow, polisi tidak melakukan intervensi terhadap aksi demonstrasi, hingga massa yang menyesaki jalanan pun bertambah besar dalam hitungan jam. Di Moskow, polisi hanya menangkap 31 orang.
Namun, secara keseluruhan, lebih dari 1.900 orang ditangkap di seluruh Rusia pada Rabu malam (21/4/2021). Penangkapan lebih dari 800 orang demonstran terjadi di St Petersburg.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.