INDIANAPOLIS, KOMPAS.TV - Pihak FedEx mengatakan, pelaku penembakan massal di fasilitas mereka di Indianapolis, Amerika Serikat (AS), Kamis (14/4/2021) malam adalah mantan pegawainya.
Pihak kepolisian mengungkapkan pelaku sebagai Brandon Hole, 19 tahun, yang terakhir bekerja di sana pada 2020.
Aksi yang dilakukan Hole membuat delapan oang tewas di fasilitas perusahaan pengantaran internasional itu.
Baca Juga: Penembakan Massal di Fasilitas FedEx Indianapolis, Polisi Sebut Pelaku Bunuh Diri Usai Jalankan Aksi
Selain itu, tujuh orang lainnya terluka.
Pelaku sendiri kemudian bunuh diri sebelum polisi tiba.
CEO dan Chairman FedEx, Frederick Smith mengungkapkan, insiden tersebut sebagi aksi kekerasan yang tak berperasaan.
“Yang pertama dan terpenting, saya ingin mengungkapkan simpati terdalam kepada keluarga, teman dan rekan kerja dari tim kami tersebut,” bunyi pernyataannya dikutip BBC.
Baca Juga: Insiden Penembakan Terjadi di Paris, 1 Tewas dan 1 Terluka, Diduga Aksi Balas Dendam
“Prioritas kami sekarang adalah merespon situasi ini dari dasar dan membantu anggota tim kami dan penegak hukum,” tambah Smith.
Pihak kepolisian sendiri mengungkapkan, belum ada motif yang bisa diperkitakan dari penembakan ini.
Baca Juga: Krisis Covid-19 di Brasil Kian Memburuk, Pasien Diikat di Tempat Tidur dan Diintubasi Tanpa Dibius
Mereka pun mengakui akan sulit untuk mengetahui motif apa yang menyebabkan Hole melakukan penembakan itu.
“Kita tak akan tahu apa yang menjadi penyebab kenapa hal ini bisa terjadi, namun kami akan mencoba yang terbaik,” ujat Kepala Polisi Randal Taylor.
Apa yang terjadi di FedEx menjadi insiden penembakan massal teranyar yang terjadi di seluruh AS.
Baca Juga: "Malaikat Kematian” Ikut Protes atas Kebijakan Pemerintah Brasil Tangani Wabah Covid-19
Presiden Joe Biden pun bersuara atas tragedi itu dan menyebut penembakan massa tersebut sebagai hal paling memalukan secara nasional.
“Ini harus dihentikan. Setiap hari selalu terjadi penembakan massal di AS, jika Anda menghitung semua yang tewas di jalanan kota kita dan area pedesaan,” katanya.
“Ini adalah hal memalukan secara nasional dan harus segera diakhiri,” lanjut Biden.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.