MANDALAY, KOMPAS.TV - Tentara junta militer Myanmar makin beringas. Kali ini mereka menyerang pemukiman Muslim di Mandalay yang menyebabkan satu orang tewas ditembak.
Korban, Ko Ko Htet, ditembak di bagian dada setelah lima tentara melepas tembakan di area Masjid Sule di Maha Aung Myay, Mandalay, Kamis (15/4/2021) pagi.
Sedangkan empat orang lainnya terluka, termasuk adik ipar Ko Htet, Ko Min Min Latt, yang tertembak di tangan.
Baca Juga: Kini Giliran Para Dokter yang Ditangkap dan Dituntut Junta Militer Myanmar karena Menentang Kudeta
Penembakan itu terjadi bersamaan dengan bulan suci Ramadan serta Hari Raya Tradisional Myanmar, Thingyan.
“Ia tengah berada di luar (masjid), kemudian tertembak dan tewas di tempat,” ujar saksi mata dikutip dari The Irrawaddy.
Penyerbuan yang dilakukan tentara junta militer Myanmat itu terjadi pada pukul 10 pagi.
Baca Juga: Selamatkan Seorang Kakek dari Selokan, Kucing di Jepang Jadi Kepala Polisi Sehari
Penyerbuan tersebut menyusul adanya bentrokan dengan demonstrasi antikudeta Myanmar yang terjadi di dekat tempat itu.
Para tentara junta militer memang berusaha menghalau demonsttrasi yang dilakukan oleh kmunitas medis di Madalay, Kamis pagi.
Baca Juga: Anggota Parlemen Kedapatan Tak Berbusana saat Rapat Zoom, Tubuh Bagusnya Malah Banjir Pujian
Akibat bentrokan tersebut 26 orang ditangkap oleh tentara junta militer.
Tentara junta militer menangkan enam orang di antaranya saat berencana melakukan demonstrasi.
Sedangkan 20 orang lainnya merupakan penduduk dari kawasan pemukiman di dekat Masjid Sule.
Baca Juga: Di China, Penyandang Down Syndrome Diculik dan Dikremasi Hidup-hidup, Alasannya Mengerikan
“Kami bisa mengonfirmasikan bahwa enam orang dari keluarga besar pekerja medis yang melakukan unjuk rasa telah ditangkan, dan 20 penduduk dari lingkungan di sini juga ditangkap,” ujar saksi mata yang juga warga Mandalay,
“Mereka melepaskan tembakan dan menghancurkan sepeda motor, serta kendaraan lain,” ujarnya.
Tak ayal, hal ini membuat jumlah korban tewas sejak kudeta Myanmar dilakukan bertambah.
Baca Juga: Sudah Lebih 700 Rakyat Myanmar Dibunuh Aparat Keamanannya Sendiri Sejak Kudeta 1 Februari Lalu
Hingga Sabtu (10/4/2021), dilaporkan sudah lebih dari 700 rakyat Myanmar dibunuh oleh aparat keamanannya sendiri sejak kudeta pada 1 Februari lalu.
Penglima Angkatan Bersenjata yang memimpin kudeta, Jenderal Min Aung Hlaing, sebelumnya mengatakan bahwa tindakan tegas harus dilakukan kepada demonstran.
Ia sempat mengatakan bahwa protes yang dilakukan demonstran akan menghancurkan Myanmar.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.