GUANGDONG, KOMPAS.TV - Seorang penyandang down syndrome diculik kemudian dikremasi hidup-hidup di China.
Pria tersebut ternyata menjadi pengganti dari seseorang yang ingin dirinya dikuburkan bukannya dikremasi.
Pria itu tewas karena kanker pada 2017, namun ia memberitahu keluarganya bahwa ia ingin dimakamkan secara tradisional.
Baca Juga: Amerika Serikat Tarik Mundur Pasukan dari Afghanistan, Taliban Merasa Telah Menang
Namun, di beberapa wilayah di China pemakaman tradisional dilarang, termasuk di daerah mereka di Kota Shanwei, Provinsi Guangdong.
Di sana pemerintah setempat mewajibkan semua jenazah dikremasi.
Keluarganya pun kemudian menyewa seseorang untuk mencari jenazah pengganti untuk dikremasi, mengisi tempat sang pria.
Baca Juga: Dubai Tak Wajibkan Restoran Gunakan Tirai selama Puasa Ramadan
Tetapi yang tak mereka ketahui, orang yang mereka sewa ternyata melakukan pembunuhan untuk mendapatkan jenazah penggantinya.
Seperti dikutip BBC, orang yang mereka sewa, yang diketahui bernama Huang diberikan hukuman mati pada September 2020.
Pembunuhan itu sendiri terjadi pada 2017, tetapi menarik perhatian khalayak pada pekan lalu setelah kasusnya tersebar secara online di China.
Baca Juga: Ikuti Jejak Amerika Serikat, Australia Akan Tarik 80 Tentara Terakhir dari Afghanistan
Menurut laporan pengadilan, Huang yang tengah mencari jenazah pengganti, menculik seorang penyandang down syndrome di jalan.
Ia membujuknya ikut ke mobil dan memberikan korban alkohol hingga kehilangan kesadaran.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.