TOKYO, KOMPAS.TV - Dua pejabat tinggi Partai Demokrat Liberal yang berkuasa di Jepang, mengatakan perubahan radikal bisa terjadi di Olimpiade Tokyo. Salah satu pejabat partai mengatakan masih ada opsi bahwa olimpiade bisa dibatalkan, sedangkan satu pejabat lain mengatakan mungkin Olimpiade akan diselenggarakan tanpa penonton.
Toshihiro Nikai, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Liberal yang berkuasa, menyarankan agar Olimpiade dibatalkan hanya 100 hari menjelang perhelatan akbar ini digelar. Dia memberikan komentarnya dalam acara yang direkam oleh TBS TV Jepang.
Baca Juga: Jelang Olimpiade Tokyo, Penyelenggara Siapkan 300 Kamar Hotel yang Dirahasiakan
“Jika tampaknya tidak mungkin untuk melanjutkan permainan, Olimpiade pasti dibatalkan. Jika ada lonjakan infeksi corona karena Olimpiade, tidak ada artinya mengadakan Olimpiade," ujarnya pada Kamis (15/4/2021) seperti dikutip dari The Associated Press.
Ketika ditanya apakah membatalan Olimpiade masih bisa menjadi opsi?, Nikai menjawab, "Tentu saja."
Namun dia juga menambahkan, “Penting bagi Jepang untuk menyelenggarakan Olimpiade yang sukses. Ini kesempatan besar. Saya ingin membuatnya sukses. Kami akan memiliki banyak masalah untuk diselesaikan dan dipersiapkan, dan penting untuk menanganinya satu per satu."
Opsi pembatalan Olimpiade masih dipertimbangkan karena Covid-19 kembali melonjak di Jepang. Pada Rabu (14/3/2021), Osaka mencatat lebih dari 1.100 kasus harian baru. Jumlah ini merupakan yang tertinggi sejak Januari. Jepang secara keseluruhan mencatat lebih dari 4.000 kasus baru.
Hingga saat ini, Jepang telah mencapai 9.500 kematian karena Covid-19. Sebenarnya jika dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia, jumlah ini tidak terlalu buruk. Namun jika dibandingan dengan negara-negara tetangganya di Asia, jumlah ini tidak terlalu baik.
Baca Juga: Di Jepang, Obor Olimpiade Dibawa Melintasi Taman yang Kosong Karena Pandemi Covid-19
Taro Kono, menteri yang bertanggung jawab atas peluncuran vaksin Jepang, mengatakan meskipun Olimpiade masih berlangsung, mereka mempertimbangkan untuk menyelenggarakannya tanpa penonton di tempat pertandingan. Dia mengatakan, kemungkinan Olimpiade harus diadakan di tempat-tempat kosong, terutama karena kasus-kasus baru masih bermunculan di seluruh negeri.
Hal ini berarti, hanya akan ada kamera televisi yang akan merekam aksi para atlet, diikuti oleh beberapa wartawan, juri dan ofisial pertandingan.
Rencanyanya, Olimpiade Tokyo akan dibuka pada tanggal 23 Juli 2021 dan Paralimpiade akan dibuka pada 24 Agustus 2021. Penggemar dari luar negeri dilarang untuk datang ke Jepang. Sekarang bahkan penonton domestik dari Jepang pun dipertimbangkan untuk tidak dapat menonton secara langsung.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.