NIAMEY, KOMPAS.TV – Kebakaran diperparah oleh tiupan angin kencang yang melanda sebuah sekolah dasar (SD) di pinggiran ibu kota Niger di Niamey dan menewaskan 20 anak, Rabu (14/4/2021).
Anak-anak sekolah – yang berusia 7 hingga 13 tahun – tengah belajar di kelas saat kebakaran terjadi Selasa (13/4/2021) sekitar pukul 4 sore waktu setempat.
Pihak berwenang menyatakan, kobaran api dengan cepat menjalar ke seluruh bangunan sekolah, tempat sekitar 2.000 murid belajar di kelas.
Baca Juga: Teror Penembakan di Kantor Presiden Niger Ternyata Terkait Upaya Kudeta
Sejumlah ruang kelas di luar ruangan berupa gubuk-gubuk jerami dengan cepat terbakar habis.
Sementara gedung sekolah mengalami kerusakan parah.
Perabotan belajar mengajar seperti meja, kursi dan lemari sekolah terbakar hangus.
"Ini bencana,” ujar Oumarou Gounssa sang kepala sekolah seperti dikutip dari The Associated Press, Rabu (14/4/2021).
"Tak pernah sebelumnya di Niger api sebesar ini melalap sekolah, dan ini terjadi saat jam belajar-mengajar digelar. Kami benar-benar minta maaf atas hilangnya nyawa sejumlah murid kami". imbuhnya.
Baca Juga: 58 Warga Sipil Niger Tewas Diserang Saat Pulang Berdagang dan Beberapa Lumbung Makanan Dibakar
“Para orang tua masih menanti sisa jenazah anak mereka yang terbakar dipulangkan,” kata Elh Abbas Souley dengan sedih.
Kedua putranya juga tewas mengenaskan dalam kebakaran itu.
Kobaran api dengan cepat melalap habis ruangan-ruangan kelas, terutama ruang-ruang kelas berupa gubuk jerami, beserta murid-murid di dalamnya.
Pihak berwenang masih menyelidiki penyebab kebakaran, dan belum diketahui dari mana api pertama kali berasal.
Baca Juga: Niger di Afrika Barat Lantik Presiden dalam Transfer Kekuasaan Pertama Secara Demokratis
Para guru dan orang tua menyatakan, kebakaran ini membuat mereka menyadari bahaya yang mengancam di ruang-ruang kelas berupa gubuk-gubuk jerami yang dibangun di luar gedung.
Di sekolah-sekolah yang memiliki jumlah murid melebihi kapasitas, gubuk-gubuk jerami kerap digunakan untuk menampung para murid.
“Sangat penting disadari mulai dari sekarang, agar pihak berwenang berhenti menggelar kegiatan belajar mengajar dalam gubuk-gubuk jerami," demikian bunyi pernyataan Persatuan Para Guru Nasional Niger.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.