TEHERAN, KOMPAS.TV - Pemerintah Iran mengungkapkan fasilitas nuklir Natanz, yang berada di Teherean telah disabotase.
Fasilitas nuklir tersebut dilaporkan telah disabotase sehingga menyebabkan masalah daya listrik, Minggu (11/4/2021).
Padahal mereka baru saja mendapatkan alat pengayaan uranium terbaru sehari sebelumnya.
Baca Juga: Banjir Terjang Xinjiang, China, 21 Pekerja Terjebak di Tambang
Kepala Organisasi Atom Iran (AEOI), Ali Akbar Salehi mengatakan hal itu sebagai aksi terorisme meski tak mengungkapkan siapa yang bersalah.
“Mengutuk keras langkah tercela ini, Republik Islam Iran menekankan kebutuhan masyarakat internasional dan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) untuk menangani terorisme nuklir ini,” katanya dikutip dari BBC.
“Iran memiliki hak untuk mengambil tindakan melawan pelakunya,” tambah Ali Akbar.
Baca Juga: Iran Janjikan Pembalasan Terhadap Serangan Kapal Militernya, AS dan Israel Diduga Pelaku
IAEA sendiri mengungkapkan sudah mengetahui tentang insiden tersebut, tetapi menolak berkomentar
Meski Ali Akbar tak menunjuk siapa yang bertanggung jawab, media Israel mengutip sumber intelijen mengatakan itu adalah hasil dari serangan dunia maya Israel.
Pihak Israel sendiri belum berkomentar secara langsung terkait insiden tersebut.
Meski dalam beberapa hari terakhir ini, mereka telah meningkatkan peringatannya tentang program nuklir Iran.
Baca Juga: Rakyat Ekuador dan Peru Gelar Pemilu Pilih Presiden Baru
Pada Sabtu (10/4/2021), Presiden Iran, Hassan Rouhani meresmikan alat sentrifugal baru di Natanz.
Alat itu dibutuhkan untuk memproduksi pengayaan uranium, yang bisa digunakan untuk membuat bahan bakar reaktor serta senjata nuklir.
Sebelumnya, fasilitas nuklir Natanz juga sempat disabotase pada Juli lalu, sehingga terjadi kebakaran yang menghantam bengkel perakitan sentrifugal pusat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.