Kompas TV internasional kompas dunia

Ternyata Pemimpin ISIS Saat Ini Pernah Berikan Bantuan Kepada Pihak Amerika Serikat

Kompas.tv - 10 April 2021, 10:45 WIB
ternyata-pemimpin-isis-saat-ini-pernah-berikan-bantuan-kepada-pihak-amerika-serikat
Ilustrasi teroris kelompok kriminal bersenjata ISIS (Sumber: Shutterstock/Kompas)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Deni Muliya

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pemimpin Daesh, grup yang berafiliasi dengan ISIS, Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurashi ternyata sempat menjadi informan bagi Amerika Serikat (AS).

Uniknya, Abu Ibrahim kerap memberikan informasi penting bagi AS mengenai organisasi yang saat ini ia pimpin.

Ia bahkan turut memberikan informasi mengenai pemimpin nomor dua ISIS bernama Abu Qaswarah, yang kemudian berhasil dihabisi tentara AS.

Baca Juga: Jepang Umumkan Buang Air Radioaktif Fukushima ke Laut, Keputusan Terbaik dari yang Terburuk

Hal itu diungkapkan dalam laporan interogasi rahasia yang didapat oleh Washington Post.

Pada laporan tersebut, Abu Ibrahim disebut sebagai Napi M060108-01 dan digambarkan sebagai panutan.

Pria Irak itu juga sosok yang kooperatif dengan para penangkapnya dan kerap bercengkarama dengan mereka.

Baca Juga: Dituding Langgar Kontrak dan Sabotase, Rusia Minta Slovakia Kembalikan Vaksin Sputnik V

Abu Ibrahim juga selalu memberikan pertolongan dan memberikan bantuan informasi kepada AS mengenai organisasinya.

Pengungkapkan itu dilakukan Pejabat AS pada pekan ini, berisi puluhan laporan interogasi selama Abu Ibrahim ditahan di kamp penahanan Amerika di Irak.

“Napi sangat kooperatif di setiap sesi. Napi memberikan banyak informasi mengenai rekan ISIS-nya” demikian bunyi laporan pada 2008 tersebut.

Baca Juga: Arkeolog Temukan Kota Emas di Mesir Berusia 3.000 Tahun, Disamakan dengan Pompeii

Seperti yang dijabarkan pada lebih dari 53 laporan yang sebagian disunting, kerja sama Abu Ibrahim dengan pasukan AS termasuk membantu sketsa artis mengenai sosok tersangka terorisme teratas.

Selain itu, ia juga mengidentifikasi restoran dan kafe tempat rekan-rekannya di ISIS lebih suka makan.

“Ia melakukan beberapa hal demi menyelamatkan kepalanya, dan ia memiliki catatan panjang dengan sikap bermusuhan, terhadap orang asing di ISIS,” ujar Asisten Menteri Pertahanan untuk Operasi Spesial dan Konflik Intensitas Rendah, Christopher Maier.

Baca Juga: Disebut Surganya Para Koruptor, Jubir Kemenlu Singapura: Tuduhan Itu Tidak Berdasar

Maier pun menegaskan dengan semakin banyaknya pejuang asing di ISIS menjadi masalah untuknya, sehingga Abu Ibrahim lebih memilih kooperatif dengan AS.

Namun, laporan tersebut mengatakan catatan interogasi terhenti pada Juli 2008.

Abu Ibrahim dikabarkan berhenti bersikap kooperatif dan laporan tersebut mengungkapkan, ia merasa cemas tentang statusnya, menunjukkan ia mengharapkan imbalan atas jumlah informasi yang diberikannya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x