CANBERRA, KOMPAS.TV - Australia menyambut baik pengumuman Selandia Baru yang mengumumkan pembukaan gelembung perjalanan kedua negara pada 19 April mendatang.
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mengatakan kepada wartawan di Canberra bahwa langkah tersebut merupakan langkah penting dan sama-sama menguntungkan bagi kedua negara.
"Langkah besar telah dilakukan hari ini dengan pembukaan Tasman. Sudah enam bulan yang lalu Australia hampir membuka perjalanan ke Selandia Baru dan saya sangat senang bahwa pemerintah Selandia Baru telah memutuskan bahwa perjalanan dua arah akan dimulai dua minggu lagi. Perdana Menteri Ardern menelepon saya tadi malam dan kami berdiskusi sangat positif tentang hal ini,” ujar Morrison, Selasa (6/4/2021) seperti dikutip dari Associated Press.
Baca Juga: Penduduk Australia dan New Zealand Bebas Melakukan Liburan Tanpa Karantina Mulai 19 April
Gelembung perjalanan (travel bubble) berarti perjalanan antara kedua negara yang sudah tidak perlu melakukan karantina lagi.
Hal ini disambut dengan kelegaan oleh warga kedua negara yang saling bertetangga itu, karena banyak keluarga yang terpisah di antara kedua negara ketika pandemi dimulai.
Sebelumnya Australia telah mengizinkan warga Selandia Baru untuk datang ke negaranya tanpa harus menjalani karantina.
Namun, Selandia Baru mengambil pendekatan yang lebih hati-hati, dengan mengharuskan para pendatang dari Australia untuk melakukan karantina selama dua minggu pada saat kedatangan.
Baca Juga: Selandia Baru Buka Klinik Vaksinasi Besar, Akan Gunakan Pfizer Untuk Semua Penduduk
Kedua negara telah berhasil mencegah virus dengan menutup perbatasan dari dunia luar. Mereka melakukan persyaratan karantina yang ketat bagi para pendatang dari negara lain.
Pengumuman tersebut datang menjelang musim dingin di Selandia Baru dan merupakan kabar gembira bagi banyak kota wisata, termasuk resor ski di Queenstown.
Meskipun gelembung perjalanan telah dibuka di kedua negara, namun hingga kini Selandia Baru belum berencana untuk meningkatkan jumlah wisatawan dari negara lain.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.