SEOUL, KOMPAS.TV - Korea Utara menyatakan tidak akan ikut serta pada Olimpiade Tokyo mendatang karena pandemi virus corona.
Sebuah situsweb yang dijalankan oleh Kementerian Olahraga Korea Utara mengatakan, keputusan itu dibuat saat pertemuan Komite Olimpiade nasional pada 25 Maret, di mana para anggotanya memprioritaskan melindungi atlet dari "krisis kesehatan masyarakat dunia yang disebabkan oleh COVID-19".
Dilansir dari Associated Press, Kementerian Unifikasi Korea Selatan pada hari Selasa menyatakan penyesalan atas keputusan Korea Utara tersebut.
Mereka mengatakan, pihaknya berharap Olimpiade Tokyo akan memberikan kesempatan untuk meningkatkan hubungan antar-Korea, yang telah menurun di tengah kebuntuan dalam negosiasi nuklir yang lebih besar antara Washington dan Pyongyang.
Menteri Olimpiade Jepang, Tamayo Marukawa, mengatakan kepada wartawan bahwa dia masih mengkonfirmasi detailnya dan tidak dapat segera mengomentari masalah tersebut.
Sedangkan Komite Olimpiade Jepang mengungkapkan, Korea Utara belum memberi tahu bahwa mereka tidak akan berpartisipasi dalam Olimpiade Tokyo.
Baca Juga: Korea Utara Tuding PBB Terapkan Standar Ganda atas Reaksi Terhadap Penembakan Rudal
Untuk keikutsertaan dalam pesta olahraga dunia, Korea Utara sebenarnya aktif beberapa kali mengirimkan atletnya.
Korea Utara mengirim 22 atlet ke Olimpiade Musim Dingin 2018 di Korea Selatan, bersama dengan pejabat pemerintah, artis pertunjukan, jurnalis, dan kelompok pendukung wanita yang semuanya beranggotakan 230 orang.
Di Pyeongchang Games, atlet Korea Utara dan Selatan bersama-sama berbaris di bawah peta biru yang melambangkan Semenanjung Korea bersatu, sementara pemandu sorak berpakaian merah Korea Utara memikat perhatian global.
Korea juga menurunkan tim Olimpiade gabungan pertama mereka di hoki es wanita, yang mendapat dukungan penuh semangat dari penonton meskipun kalah dalam lima pertandingan dengan skor gabungan 28-2.
Terkait pandemi Covid-19, Korea Utara mengeklaim negaranya bebas dari virus corona. Namun pihak luar secara luas meragukan apakah negara itu telah sepenuhnya lolos dari pandemi, mengingat infrastruktur kesehatannya yang buruk dan perbatasan yang rentan dari China.
Korea Utara melakukan berbagai upaya pencegahan Covid-19 dengan membatasi lalu lintas lintas batas, melarang wisatawan, mengusir diplomat dan memobilisasi petugas kesehatan dengan mengarantina puluhan ribu orang yang telah menunjukkan gejala.
Baca Juga: Balas Provokasi Biden, Kim Jong-Un Akan Terus Perkuat Persenjataan Militer Korea Utara
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.