TAIPEI, KOMPAS.TV - Taiwan mengungkapkan kekhawatirannya atas kian intensnya perang dagang China dengan Amerika Serikat (AS).
Taiwan merasa khawatir China akan berusaha mencuri teknologi mereka dalam industrI semikonduktor.
Hal tersebut diungkapkan pemerintah kepuluan tersebut, Rabu (31/3/2021) waktu setempat.
Baca Juga: Huawei Cetak Pendapatan Rp 1.979 T di 2020, Lebih Besar dari Pendapatan Negara Indonesia
China memang diyakini ingin meningkatkan industri tersebut sebagai salah satu usaha mereka untuk memenangkan perang dagang dengan AS.
Washington memang menargetkan industri teknologi China sebagai sasaran di tengah ketegangan hubungan kedua negara.
Hal itu sudah mereka lakukan dengan memberikan sanksi ke sejumlah perusahan China, termasuk raksasa komunikasi, Huawei.
Baca Juga: Pria Ini Didenda Rp1,1 Juta karena Hina Pegulat Jepang Berdarah Indonesia yang Tewas Bunuh Diri
Sanksi tersebut diberikan karena menganggap mereka sebagai ancaman bagi keamanan nasional.
Taiwan merupakan industri chip yang terdepan dan tengah berkembang di dunia.
Baca Juga: Di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19, Satu Juta Vaksin Sinopharm dari China Tiba di Pakistan
Hal itu rupanya telah membuat pemerintah Taiwan khawatir China akan meniru cara mereka untuk sukses, baik secara adil maupun curang.
Apalagi, China diyakini bertekad untuk mengalahkan AS, yang dianggap telah menyalakan genderang perang.
“Terdampak perang teknologi antara AS-China, pembangunan industri semikonduktor di daratan China terhalang. Tetapi, mereka berkomitmen untuk pengembangan industri,” kata Menteri Ekonomi Taiwan, Wang Mei-Hua.
Baca Juga: Trump Digugat Dua Polisi Korban Kerusuhan Gedung Capitol, Dianggap Bertanggung Jawab
“Demi bisa mencapai swasembada dalam rantai pasokan, perburuan dan infiltrasi menjadi cara tercepat bagi China daratan untuk melakukan hal itu,” tambahnya.
Pekerja semikonduktor Taiwan memiliki pengalaman yang dalam, serta juga berbahasa China.
Menurut Wang Mei-Hua hal tersebut menjadi target alami dari perburuan China untuk merekrut para pekerja mereka.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.