BAGO, KOMPAS.TV - Pasukan junta militer Myanmar semakin biadab dalam melakukan tekanan kepada masyarakatnya.
Mereka bahkan menembaki pelayat pemakaman dari pelajar yang tewas terbunuh saat demonstrasi antikudeta.
Seperti dilaporkan Myanmar Now. Pasukan junta militer menembaki pelayat dari pemakaman pelajar bernama Thae Maung Maung di Bago, Sabtu (27/3/2021).
Baca Juga: Caleg di India Berikan 11 Janji Jika Terpilih, Salah Satunya Jalan-jalan ke Bulan Selama 100 Hari
Maung Maung yang berusia 20 tahun merupakan anggota dari Persatuan Pelajar Federasi All Burma, yang memiliki sejarah panjang dalam mendukung gerakan pro demokrasi.
Menurut laporan, sejumlah orang yang menghadiri pemakaman ditangkap oleh pasukan junta militer.
Baca Juga: Junta Militer Myanmar Kian Beringas, Bakar Warga Hidup-hidup
Namun, tak disebutkan ada berapa orang yang tewas atau terluka dalam penembakan tersebut.
Beberapa pemakaman yang dilakukan hari ini, disebut menjadi sarana para demonstran untuk melawan junta militer.
Pada pemakaman di Bhamo, sebelah selatan Kachin, pelayat sebuah pemakaman meneriakan slogan demokrasi dan melakukan penghormatan tiga jari.
Baca Juga: Deepwater Horizon, Tragedi Kebakaran Kilang Minyak Terdahsyat Abad Ini
Mereka merupakan pelayat dari Shwe Myint, pria 36 tahun yang ditembak mati oleh pasukan junta militer.
Berdasarkan laporan Suara Demokratik Burma, militer menolak mengembalikan jenazah korban tewas, sebelum pihak keluarga menandatangani pernyataan bahwa kematian mereka bukan karena mereka.
Sedangkan di Yangon, para pelayat memberikan penghormatan tiga jari saat mengiringi peti jenazah, Sai Wai Yan, bocah 13 tahun yang ditembak tentara saat bermain di luar rumahnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.