DURBAN, KOMPAS.TV - Raja Zulu, Goodwill Zwelithini meninggal dunia pada usia 72 tahun, Jumat (12/3/2021) di rumah sakit Durban, Afrika Selatan.
Raja Goodwill merupakan pemimpin suku Zulu, suku terbesar di Afrika Selatan, yang disebut seorang visioner dan menghidupkan lagi tradis tes keperawanan.
Sebelum meninggal, Raja Goodwill telah memimpin suku Zulu selama 50 tahun, sejak menjadi raja di usia 20 tahun pada 1968.
Baca Juga: Pria Ini Mengundurkan Diri, Sang Bos Memeluknya Sambil Menangis Karena Merasa Gagal Melindunginya
Namun, dia baru resmi bertahta dua tahun kemudian. Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa menyebut Raja Goodwill sebagai raja yang visioner.
Seperti dikutip dari Reuters, pernyataan Ramaphosa itu terkait kontribusi Raja Goodwill terhadap persatuan nasional dan pembangunan ekonomi, khusunya di KwaZulu-Natal.
Meninggalnya, Raja Goodwill diungkapkan oleh Pangeran Mangosutho Buthelezi, yang merupakan Perdana Menteri tradisional Kerajaan Zulu.
Baca Juga: Junta Militer Myanmar Berlakukan Darurat Militer di Yangon, Imbas Perusakan Pabrik China
“Secara tragis, kesehatan Yang Mulia di rumah sakit memburuk dan dia meninggal pada pagi dini hari,” ujar Pangeran Mangosutho.
“Atas nama keluarga kerajaan, kami berterima kasih kepada seluruh negara atas doa dan dukungannya di waktu yang sulit ini,” tambahnya.
Raja Goodwill juga menghidupkan lagi kebudayaan lama yang kontroversial dari abad ke-19, yaitu Tarian Reed Dance.
Tarian tersebut dilakukan oleh ribuan perawan yang bertelanjang dada dan menari di depan raja untuk merayakan kecantikan mereka dan keperawanannya.
Baca Juga: Hanya Karena Ingin Minum Air di Kuil Hindu, Remaja Muslim India Diserang
Serta juga tradisi yang mengharuskan gadis di usia 16 tahun untuk melakukan tes keperawanan.
Selain itu, dia juga menolak keras hubungan seks sesama jenis.
Meski sempat dikritik, Raja Goodwill menegaskan keputusannya itu bisa membantu membendung seks pranikah dan penyakit AIDS.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.