SAN FRANCISCO, KOMPAS.TV - Boeing pada Kamis, (25/02/2021) mengatakan maskapai-maskapai penerbangan Asia Tenggara akan membutuhkan 4.400 pesawat baru senilai 700 miliar dolar AS untuk mendukung kenaikan permintaan perjalanan udara selama 20 tahun ke depan.
Pasar Asia Tenggara sendiri akan menjadi pasar terbesar kelima di dunia pada 2039 nanti, dan jaringan perjalanan udara domestik maupun regional yang luas di seluruh kawasan tersebut menempatkan pasar ini di posisi yang baik untuk pulih pasca pandemi Covid-19, menurut laporan Commercial Market Outlook (CMO) 2020 Boeing yang dilansir Xinhua, Jum'at, (26/02/2021).
Laporan prediksi itu memproyeksikan pertumbuhan lalu lintas penumpang di Asia Tenggara akan meningkat 5,7 persen secara tahunan selama periode prediksi.
Selama periode itu, Asia Tenggara akan menjadi pasar penerbangan terbesar kedua di kawasan Asia-Pasifik setelah China.
Baca Juga: Bandara Changi Singapura Punya Terminal Baru
Boeing memproyeksikan armada pesawat komersial di Asia Tenggara akan tumbuh 5,3 persen secara tahunan selama 20 tahun ke depan.
Selain itu, permintaan untuk layanan komersial purnajual senilai 790 miliar dolar AS akan membantu memelihara armada selama periode yang sama.
"Penggerak-penggerak utama bagi pertumbuhan Asia Tenggara tetap kuat. Dengan kelas menengah yang terus meluas dan pertumbuhan konsumsi pribadi, perekonomian di kawasan tersebut tumbuh hampir 70 persen selama satu dekade terakhir, yang meningkatkan kecenderungan untuk melakukan perjalanan," kata Wakil Direktur Pemasaran Komersial Boeing Darren Hulst.
"Selain itu, pemerintah di kawasan ini terus menempatkan sektor perjalanan dan pariwisata sebagai penggerak penting bagi pertumbuhan ekonomi."
Baca Juga: Pengamat: Pesawat Baru Pun Bukan Jaminan Keselamatan, Ada Faktor yang Lebih Penting
Meskipun pengiriman pesawat dalam waktu dekat terdampak akibat efek pandemi, Boeing memperkirakan para operator akan membutuhkan lebih dari 3.500 pesawat lorong tunggal baru hingga 2039 nanti.
Boeing menyebut, pesawat lorong tunggal seperti tipe 737 akan terus menggerakkan pertumbuhan kapasitas di Asia Tenggara, tempat maskapai penerbangan berbiaya rendah mencatatkan penetrasi pasar tertinggi secara global.
Secara global, Boeing memproyeksikan kebutuhan atas 43.110 pesawat komersial baru dan permintaan layanan purnajual akan setara dengan 9 triliun dolar AS selama dua dekade ke depan.
China akan menjadi pasar penumpang terbesar dalam beberapa tahun ke depan.
Maskapai-maskapai China akan membutuhkan pengiriman hampir 8.420 pesawat penumpang baru selama 20 tahun ke depan, porsi terbesar dibanding negara mana pun di dunia. Selesai
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.