WASHINGTON, KOMPAS.TV – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan telah membaca laporan intelijen tentang kasus pembunuhan jurnalis Washington Post, Jamal Khashoggi. Laporan intelijen AS tersebut melaporkan peran yang dimainkan putra raja Arab Saudi, dalam pembunuhan brutal terhadap Khashoggi.
Dikutip dari Al Jazeera, laporan yang tidak diklasifikasikan dari Kantor Direktur Intelijen Nasional (DNI) AS menyiratkan bahwa Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, yang juga dikenal sebagai MBS, terlibat dalam pembunuhan Khashoggi dan pemotongan tubuhnya.
“Saya akan berbicara dengannya (Raja Salman), tapi hingga kini saya belum berbicara dengannya,” ujar Biden menanggapi pertanyaan wartawan mengenai kasus ini, Kamis (24/2/2021).
Baca Juga: Sesumbar Donald Trump, Lindungi Mohammed Bin Salman dari Pembunuhan Jamal Khashoggi
Khashoggi merupakan kolumnis surat kabar Washington Post dan kritikus kebijakan pemerintah Arab Saudi. Dia dibunuh di Konsulat Arab Saudi di Istanbul pada Oktober 2018. Saat itu Khashoggi pergi ke kantor konsulat untuk mendapatkan dokumen yang dia butuhkan untuk pernikahannya.
Media AS kemudian melaporkan bahwa CIA telah menyimpulkan bahwa MBS terlibat dalam pembunuhan ini.
MBS dengan keras telah membantah tuduhan tersebut, namun telah menerima tanggung jawab sebagai pemimpin de facto kerajaan.
Hingga kini, MBS belum berbicara dengan Biden. Namun demikian, sebagai menteri pertahanan negara, dia telah melakukan komunikasi melalui telepon dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.
Dikutip dari the Associated Press, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa laporan intelijen yang tidak dirahasiakan tentang kematian jurnalis Jamal Khashoggi diharapkan akan dirilis dalam waktu dekat.
Baca Juga: Arab Saudi Ubah Hukuman Mati Pembunuh Jamal Khashoggi Jadi Penjara 20 Tahun
Meskipun Psaki tidak mengetahui kapan laporan itu akan dirilis, dia mengatakan pemerintah Biden tetap berkomitmen untuk merilisnya melalui Direktur Intelijen Nasional.
Psaki juga mengatakan dia berharap bahwa komunikasi antara Presiden AS Joe Biden dan Raja Salman juga akan segera terjadi. Menurutnya, saat ini komunikasi masih dalam tahap penjadwalan.
Peristiwa pembunuhan Khashoggi pada tahun 2018 telah membuat hubungan antara AS dan Arab Saudi menjadi tegang.
"Niat presiden, seperti maksud pemerintah ini, adalah untuk mengkalibrasi ulang hubungan kami dengan Arab Saudi dan agar mitra berkomunikasi dengan mitra. Dan mereka telah berkomunikasi. Pangeran Salman (MBS) telah berkomunikasi dengan Menteri Pertahanan. Itu jalur komunikasi yang tepat. Dan Presiden Biden akan berbicara dengan Raja pada waktu yang tepat. Itu akan dilakukan segera. Dan tentu saja, ketika itu terjadi, kami akan memberi tahu Anda tentang semua pembicaraan,” ujar Psaki.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.