ADDIS ABABA, KOMPAS.TV - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) Afrika pada Kamis (18/02/2021) mengatakan dua negara di Benua Afrika yakni Guinea dan Republik Demokratik Kongo melaporkan 12 kasus virus Ebola dan delapan kematian terkait virus itu sejauh ini.
Seperti dilansir Xinhua, Jum'at, (19/02/2021), CDC Afrika, badan perawatan kesehatan khusus dari Uni Afrika, organisasi internasional yang beranggotakan 55 negara, melaporkan tingkat kematian 66,7 persen di kedua negara tersebut.
Angka resmi menunjukkan bahwa Republik Demokratik Kongo melaporkan empat kasus infeksi dan dua kematian, sedangkan Guinea melaporkan delapan kasus infeksi dan enam kematian.
Baca Juga: Cegah Wabah Ebola Meluas Di Tengah Pandemi Covid-19, WHO Akan Kirim 11.000 Vaksin Ebola Untuk Guinea
Menurut CDC Afrika, kedua negara yang terdampak virus Ebola tersebut sejauh ini belum melaporkan adanya kasus kesembuhan.
Wabah baru penyakit virus Ebola yang mematikan di dua negara Afrika itu memantik kegelisahan baru bagi Afrika lantaran benua itu masih berjuang mengatasi pandemi COVID-19.
CDC Afrika pada Minggu (14/02/2021) mengumumkan mereka akan mengerahkan tim ahli pendukung respons darurat di Guinea guna membantu negara itu memerangi wabah Ebola baru.
CDC Afrika juga mengatakan akan menyerukan pertemuan darurat para ahli untuk mengoordinasikan respons darurat dengan lebih baik di Guinea dan negara-negara tetangga di seluruh kawasan tersebut, bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Afrika Barat.
Wabah virus Ebola Afrika Barat 2014 - 2016 merenggut lebih dari 11.300 nyawa, dengan kasus tercatat lebih dari 28.600. Ebola adalah demam hemoragik sangat menular yang menyebabkan berbagai gejala seperti demam, muntah, diare, nyeri pada tubuh atau malaise, serta dalam banyak kasus menimbulkan pendarahan internal dan eksternal.
Baca Juga: Guinea Deklarasikan Kembalinya Wabah Ebola, Ini Gejala dan Penularannya Menurut WHO
Badan Kesehatan Dunia WHO akan mengirimkan lebih dari 11.000 vaksin Ebola ke Guinea di Afrika Barat dalam beberapa hari ke depan untuk melawan epidemi mematikan yang baru-baru ini melanda kawasan N’Zerekore di bagian selatan negara itu.
Direktur regional WHO untuk Afrika Dr Matshidiso Moeti menyatakan pada Kamis (18/02/2021), 11.000 dosis vaksin Ebola tengah disiapkan di Jenewa dan diperkirakan akan tiba di Guinea pada akhir pekan.
Vaksin tambahan sebanyak 8.600 dosis juga akan dikirimkan dari Amerika Serikat (AS), katanya. Program vaksinasi akan dimulai paling cepat pada Senin pekan depan.
“Sebanyak 30 ahli vaksinasi sudah dimobilisasi secara lokal dan siap berangkat segera setelah vaksin Ebola tiba di negeri ini,” ujar Moeti seperti dilansir dari Associated Press.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.