SPANYOL, KOMPAS.TV - Kejaksaan di Spanyol memulai dua penyelidikan terpisah atas partai sayap kanan dan simpatisan ekstremis neo-Nazi. Penyelidikan itu terkait dugaan kejahatan rasial terhadap Muslim dan Yahudi.
Kantor kejaksaan provinsi Barcelona mengatakan pada Selasa (16/2/2021), mereka sedang menyelidiki kampanye Vox, sebuah partai sayap kanan jelang pemilihan Katalunya. Vox terkenal karena ideologi nasionalisme Spanyol.
Vox juga terkenal dengan sikap populis dan tak memberi kompromi pada imigran ilegal. Komunitas Islam Barcelona menyampaikan berbagai keluhan atas kampanye Vox.
Baca Juga: Islamofobia di Jerman, Masjid Ini Diserang Dua Kali dalam 2 Pekan
Kelompok Islam yang mewakili lebih dari 300 masjid di wilayah timur laut menyoroti kampanye media sosial Vox dengan tagar #StopIslamization. Kampanye itu menyertakan video yang mencampurkan berita tentang Muslim dan aksi teroris Barcelona pada 2017.
Kelompok Islam menilai itu adalah fitnah bagi Muslim di Katalunya.
Jaksa Barcelona Pilar López mengatakan kepada Associated Press bahwa penyelidikan awal dapat berlangsung hingga enam bulan. Isi penyelidikan ini akan tak akan segera diungkapkan pada publik.
Kejasaan Barcelona akan memutuskan dalam jangka waktu itu apakah kampanye Vox akan memicu kebencian terhadap Muslim.
Baca Juga: Tim WHO: Soal Covid-19 di Wuhan, China Bohongi Dunia
Juru bicara parlemen Vox, Iván Espinosa de los Monteros mengatakan, partai mereka bangga atas tindakan kampanye itu.
Menurut Espinosa, kampanye tersebut menyoroti risiko yang "dibawa oleh beberapa orang yang tidak menerima gaya hidup Barat dan bahkan datang untuk merusaknya."
Sikap politik Vox ini adalah hal baru dalam politik Katalunya. Namun, terobosan ini membunyikan alarm bahaya bagi seluruh partai dari spektrum politik lain.
Mengutip Associated Press, Vox memperoleh 11 dari 135 kursi parlemen daerah pada Minggu (14/2/2021). Jumlah kursi perolehan Vox ini lebih banyak dari gabungan dua partai kanan tengah lainnya.
Baca Juga: Bunuh Seorang Blogger Yang Vokal Lawan Fundamentalisme Agama, 5 Milisi Bangladesh Dihukum Mati
Dalam kasus terpisah, jaksa penuntut di Madrid, Spanyol membuka penyelidikan terhadap pesan-pesan anti-Semit yang disuarakan oleh sekelompok kecil ekstremis Neo-Nazi.
Kelompok ekstremis ini melakukan pawai pada Sabtu (13/2/2021) untuk mengenang tentara Spanyol yang bergabung dengan pasukan Nazi selama Perang Dunia II.
Kantor berita Rusia Ruptly membagikan video pawai itu yang berlatar di pemakaman terbesar Madrid. Dalam video itu, seorang perempuan terlihat menyampaikan pidato berapi-api yang menyebut "Yahudi" sebagai "musuh".
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.