CONAKRY, KOMPAS.TV - Guinea mengumumkan kembalinya virus ebola menjadi epidemi kembali di negara itu pada Minggu (14/02/2021), setelah muncul 7 kasus positif dimana 3 orang meninggal dan 4 masih dirawat.
Seperti dilansir Kompas.com, ini adalah kemunculan kembali wabah ebola setelah sempat merebak di dunia pada 2013-2016. "Menghadapi situasi ini dan sesuai dengan peraturan kesehatan internasional, Pemerintah Guinea mengumumkan epidemi ebola," kata Kementerian Kesehatan dalam pernyataannya seperti dikutip Kompas.com, Senin, (15/02/2021).
Baca Juga: Guinea Pastikan 3 Orang Meninggal Akibat Ebola, Kasus Pertama Sejak 2016
Gejala
Menurut WHO, gejala tertular virus ebola adalah:
Masa inkubasi, yaitu interval waktu dari infeksi virus hingga timbulnya gejala, adalah dari 2 hingga 21 hari. Seseorang yang terinfeksi Ebola tidak dapat menyebarkan penyakit sampai mereka menunjukkan gejala.
Gejala Ebola bisa tiba-tiba dan meliputi:
Ini diikuti oleh:
Baca Juga: Kasus Baru Ketiga Ebola Terjadi di Republik Demokratik Kongo
Cara Penularan
Diperkirakan kelelawar buah dari famili Pteropodidae adalah inang alami virus Ebola.
Ebola masuk ke populasi manusia melalui kontak dekat dengan darah, sekresi, organ atau cairan tubuh lainnya dari hewan yang terinfeksi seperti kelelawar buah, simpanse, gorila, monyet, antelop hutan atau landak yang ditemukan sakit atau mati atau di hutan hujan.
Ebola kemudian menyebar melalui penularan dari manusia ke manusia melalui kontak langsung (melalui kulit yang rusak atau selaput lendir) dengan:
Petugas kesehatan sering terinfeksi saat merawat pasien dengan EVD yang dicurigai atau dikonfirmasi. Ini terjadi melalui kontak dekat dengan pasien ketika tindakan pencegahan pengendalian infeksi tidak dilakukan secara ketat.
Upacara penguburan yang melibatkan kontak langsung dengan tubuh almarhum juga dapat berkontribusi dalam penularan Ebola.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.