SAO FRANCISCO, KOMPAS.TV - Tim medis Brasil yang ingin memberikan vaksinasi Covid-19 kepada suku asli di Amazon menghadapi serangan panah.
Serangan tersebut mereka dapatkan dari penduduk Desa Jammad di reservasi Sao Francisco, negara bagian Amazonas, Brasil.
Seperti dikutip The Guardian, Penyerangan tersebut terjadi di awal bulan ini, saat petugas medis mengunjungi mereka dengan helikopter.
Baca Juga: WHO Prediksi Dampak Kesehatan Pasca-Covid Akan Dipikul Sangat Banyak Orang di Dunia
Hal itu diungkapkan oleh Claudemi da Silva, pemimpin Aripurna yang mewakili masyarakat adat di sungai Purus, anak sungai Amazon.
Serangan tersebut dipicu dari ucapan Presiden Jair Bolsonaro yang sempat mengatakan Covid-19 bisa mengubah seseorang menjadi buaya, Desember lalu.
Da Silva juga mengungkapkan misionaris evangelis yang merupakan pendukung Bolsonaro kerap menakuti mereka dengan berbahayanya vaksin Covid-19.
Baca Juga: Demi Cinta, Wanita Ini Pindah 6.000 Km untuk Nikahi Terpidana Mati dan Miliki Bayi Darinya
“Hal itu tak terjadi di semua desa, hanya yang memiliki gereja misionaris evangelis di mana para pastor meyakinkan masyarakat untuk menerima vaksin, yang membuat mereka berubah jadi buaya atau hal aneh lainnya,” ujar Da Silva.
Hal itu menambah kekhawatiran Covid-19 dapat menyebar dengan cepat melalui lebih dari 800.000 penduduk asli Brasil, yang kehidupan komunal dan perawatan sering berbahaya.
Hal itu yang kemudian menjadikan mereka prioritas dalam program vaksinasi nasional yang diterapkan Brasil.
Kepala suku asli Brasil menyalahkan Bolsonaro dan pendukungnya di komunitas evangelis yang melontarkan skeptisme mengenai vaksin Covid-19.
Baca Juga: AL Pakistan Gelar Latihan Bersama 47 Negara di Laut Arab, Indonesia Kirim KRI Bung Tomo 357
Padahal, angka kematian nasional karena virus Corona saat ini tepat berada di belakang Amerika Serikat (AS).
“Para fundementalis agama dan misionaris evangelis sering berkhotbah menentang vaksin tersebut,” kata Dinamam Tuxa, pemimpin APIB, organisasi adat terbesar di Brasil.
Di Brasil sendiri telah muncul varian baru Covid-19 di Manaus, yang disinyalir tiga kali lipat berbahaya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.