BUKARES, KOMPAS.TV - Pembaptisan berujung tragedi terjadi di Rumania, setelah bayi berusia enam pekan tewas saat dibaptis.
Bayi tersebut mengalami serangan jantung setelah tiga kali ditenggelamkan di air suci, pada pembaptisan di Gereja Ortodoks, timur laut kota Suceava.
Seperti dikutip dari BBC, saat diotopsi ditemukan cairan pada paru-paru bayi tersebut.
Baca Juga: Dituduh Dukung Navalny, Rusia Usir Tiga Diplomat dari Jerman, Swedia dan Polandia
Penyelidikan pembunuhan pun telah dibuka oleh jaksa penuntut terhadap pastor yang melakukan pembaptisan terhadap bayi berusia enam pekan tersebut.
Hal ini menimbulkan kegemparan di Rumania, dan sekitar 60.000 orang telah menandatangani petisi meminta perubahan.
Uskup Agung Calinic adalah anggota rohaniawan paling senior yang mendukung reformasi.
Baca Juga: Kudeta Myanmar: Susul Pemblokiran Facebok, Militer Kini Blokir Twitter dan Instagram
“Saya percaya di masa mendatang, praktek mencelupkan bayi harus ditinjau kembali dan keputusan paling tepat harus diambil untuk menghormati tata cara (gereja) dan dengan hati-hati menghindari kecelakaan yang tak diinginkan,” ujarnya.
Meski begitu perubahan diyakini akan menyebabkan keretakan di dalam Gereja Ortodoks Rumania.
Meski beberapa tokoh gereja menyarankan kecenderungan ke arah perubahan, yang lain dengan jelas ingin menjaga ritual kuno membenamkan kepala bayi ke dalam air.
Baca Juga: Jamaika Alami Kelangkaan Pasokan Ganja, Petani Mengeluh Namun Regulator Ganja Membantah
Hal itu diungkapkan oleh Uskup Tomis, yang memiliki pandangan berbeda dengan Uskup Calinic.
“Kami tak akan mengubah ritual. Tradisi agama ini telah ada selama lebih dari 1.000 tahun. Itu sebabnya kami tak akan berubah. Kami tak terintimidasi,” tuturnya.
Gereja Ortodoks Rumania tak mengenal reformasi, namun tragedi ini bisa berujung pada perubahan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.