MANILA, KOMPAS.TV - 8.3 miliar dollar Amerika atau 400 miliar peso potensi pendapatan Filipina dari sektor pariwisata hilang di tahun 2020 akibat anjloknya kedatangan wisatawan mancanegara di tengah pandemi Covid-19, demikian dikatakan seorang pejabat departemen pariwisata Filipina pada Rabu (03/02/2021) seperti dilansir Xinhua.
Pelaksana tugas Wakil Menteri Pariwisata Filipina, Roberto Alabado, mengatakan pada sidang kongres, hanya 1,3 juta wisman yang melancong ke Filipina pada 2020, anjlok lebih dari 80 persen dibandingkan 8,3 juta kunjungan pada 2019.
Anjloknya kedatangan wisman tersebut berpengaruh terhadap sekitar 5,7 juta pekerjaan di sektor pariwisata, tambahnya, "Ini pukulan yang sangat besar karena kami kurang lebih kehilangan sekitar 400 miliar peso pendapatan akibat anjloknya kedatangan wisatawan mancanegara," ungkap Alabado kepada para anggota parlemen.
Baca Juga: Sandiaga Uno Bicara Soal Pariwisata di Tengah Pandemi Covid-19
Pada 2019, industri pariwisata menyumbang 12,7 persen bagi perekonomian Filipina, berdasarkan data Otoritas Statistik Filipina (PSA).
Alabado menekankan perlunya menghidupkan kembali industri pariwisata mengingat kontribusinya terhadap perekonomian.
Epidemi Covid-19 memaksa Filipina dan banyak negara memberlakukan tindakan karantina wilayah (lockdown) guna menghadang penyebarannya, diantaranya melalui penutupan perbatasan dari lalu lintas warga asing.
Baca Juga: Amsterdam Tahun Depan Larang Turis Asing Nikmati Ganja di Kedai-Kedai Kopi Kota Tersebut
Terhentinya kegiatan pariwisata memengaruhi berbagai perusahaan dan membuat para pekerja kehilangan pekerjaannya.
Pemerintah Filipina perlahan-lahan mengurangi pembatasan perjalanan domestik dengan mulai membuka kembali sejumlah destinasi wisata untuk perjalanan domestik dengan pemberlakuan protokol kesehatan dan keselamatan. Namun, hanya sedikit warga yang bepergian karena khawatir terhadap risikonya.
Filipina, yang masih memberlakukan beragam tingkat lockdown, sejauh ini melaporkan 528.853 kasus terkonfirmasi COVID-19, termasuk 10.874 kematian.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.