TALLINN, KOMPAS.TV - Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kembali masuk dalam daftar nominasi penerima Nobel Perdamaian 2021.
Trump bergabung dengan nominasi Nobel Perdamaian lain, seperti aktivis perubahan iklim Greta Thunberg, oposisi Rusia Alexei Navalny, dan WHO. Thunberg sekali lagi ‘bertemu’ dengan Trump yang menyangkal kebenaran perubahan iklim.
Baca Juga: Usai Tinggalkan Gedung Putih, Trump Disindir Greta Thunberg: "Sangat Menyenangkan untuk Dilihat"
Nama Trump diajukan oleh seorang anggota parlemen Estonia bernama Jaak Madison. Madison adalah anggota partai populis sayap kanan EKRE. Madison menyatakan, Trump berkontribusi menjamin stabilitas Timur Tengah.
“Donald Trump adalah presiden pertama Amerika Serikat dalam tiga puluh tahun terakhir yang belum memulai perang apa pun," kata Madison melalui akun Facebook-nya, seperti dilansir Euro News, Selasa (2/2/2021).
Madison menulis, Trump terlibat dalam kesepakatan normalisasi hubungan Israel dan Uni Emirat Arab pada 2020.
“Selain itu, beberapa perjanjian perdamaian telah dibuat di bawah kepemimpinannya di Timur Tengah, yang telah membantu memastikan stabilitas di kawasan dan perdamaian," tambah Madison.
Madison mengajukan nama Trump dua jam sebelum batas waktu pengajuan nama nominasi Nobel 2021 pada Minggu (31/1/2021).
Komite Nobel memang memperbolehkan anggota parlemen nasional saat ini untuk mencalonkan seseorang untuk menerima Nobel Perdamaian.
"Saya jelas bukan satu-satunya yang menominasikan kandidat ini, tapi seperti yang kita ketahui, semakin banyak pengajuan, semakin besar kemungkinan masuknya. Mari kita lihat siapa yang akan mendapat Hadiah Nobel Perdamaian," tulis Madison.
Dengan ini, Trump sudah dua kali masuk dalam daftar nominasi Nobel Perdamaian.
Pada September 2020 Christian Tybring-Gjedde, anggota parlemen sayap kanan Norwegia menominasikan Donald Trump ke Komite Nobel Norwegia.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Penyerahan Hadiah Nobel Dilakukan di Negara Asal Pemenang
"Saya bukan pendukung Trump. Panitia harus melihat fakta dan menilai dia berdasarkan fakta - bukan pada cara dia berperilaku kadang-kadang. Orang-orang yang menerima Hadiah Perdamaian dalam beberapa tahun terakhir telah berbuat jauh lebih sedikit daripada Donald Trump," kata Tybring-Gjedde.
Salah satu alasan Tybring-Gjedde menominasikan Trump terkait dengan penyelesaian ketegangan nuklir Korea Utara.
Magnus Jacobsson, anggota Partai Demokrat Kristen kanan-tengah di parlemen Swedia juga menominasikan Donald Trump pada 2020. Magnus mencalonkan Trump terkait pembicaraan damai antara Kosovo dan Serbia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.