CALIFORNIA, KOMPAS.TV - Miliuner dan CEO Tesla, Elon Musk mengungkapkan pertanyaan yang selalu dilontarkannya saat wawancara kerja calon karyawan baru.
Musk mengungkapkan pertanyaan ini menjadi barometer baginya untuk melihat mereka berbohong atau tidak.
Sebagai seorang penguasaha besar, Musk merasa harus tahu benar dengan sifat dan sikap dari pekerjanya.
Baca Juga: Putin Dituduh Navalny Miliki Rumah Mewah di Laut Hitam, Ternyata Properti Itu Punya Seorang Miliuner
Baginya, yang terpenting dari calon karyawan barunya bukanlah lulus dari sekolah atau universitas bergengsi, namun pencapaian terbesar mereka.
“Jika ada rekam jejak pencapaian yang luar biasa, kemungkinan hal itu bisa membuatnya melanjutkan masa depannya,” tutur Musk kepada Auto Bild.
Namun, bukan hal yang sulit untuk berbohong mengenai CV atau pencapaian mereka.
Baca Juga: Militer Myanmar Bantah Akan Lakukan Kudeta, Ini Penjelasanya
Tetapi, Musk memiliki pertanyaan tersendiri untuk tahu mana yang bohong dan jujur.
“Saya selalu meminta mereka untuk mengatakan kapada saya masalah tersulit yang pernah dikerjakan dan bagaimana cara menyelesaikannya,” kata pria 49 tahun tersebut.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Applied Research in Memory and Cognition pada Desember 2020, menemukan beberapa pendekatan untuk menemukan pembohong berdasarkan Teknik wawancara kerja.
Nah, teknik tersebut yang mendukung cara Musk dalam melakukan wawancara.
Baca Juga: Wanita Ini Menikahi Ular King Kobra, Sebanyak 2.000 Tamu Undangan Hadir
Salah satu metode itu disebut Asymmetric Information Management (AIM).
Metode itu dirancang untuk memberikan orang yang diwawancarai sarana yang jelas untuk menunjukan ketidakbersalahan atau kesalahan mereka kepada penyidik dengan memberikan informasi terperinci.
Musk sendiri saat ini baru saja dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia dengan jumlah pendapatan mencapai 136 miliar poundsterling (Rp2,6 kuardriliun).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.