JAKARTA, KOMPAS.TV - China pada hari Jumat (29/01/2021) eksekusi mati Lai Xiaomin, seorang mantan bankir terkemuka yang dituduh menerima suap 260 juta dollar dan beristri lebih dari satu, demikian dilansir CCTV.
"Jumlah suap yang diterima oleh Lai Xiaomin sangat besar, ruang lingkup kejahatannya sangat serius dan dampak sosialnya sangat parah," kata CCTV mengutip Mahkamah Agung China, yang menyetujui perintah eksekusi mati tersebut.
Lai Xiaomin adalah bos keuangan berkebangsaan China yang pernah bekerja sebagai bos tertinggi China Huarong Asset Management di bidang manajemen aset.
Pada 5 Januari 2021, Lai Xiaomin dijatuhi hukuman mati tanpa penangguhan hukuman karena penyuapan, penggelapan, dan bigami atau memiliki istri lebih satu, ditambah sekitar 100 selingkuhan.
Hukuman mati itu diperkuat putusan Mahkamah Agung China, karena dianggap terbukti menerima suap senilai 3,6 triliun rupiah dan korupsi senilai lebih dari 1 triliun rupiah.
Lai Xiaomin dieksekusi mati pada 29 Januari 2021.
Latar belakang Lai Xiaomin adalah seorang ekonom senior dan pakar keuangan, serta pernah menjadi anggota senior Partai Komunis China.
Baca Juga: Beristri Lebih Dari Satu dan Menerima Suap 260 Juta Dolar, China Eksekusi Mati Bekas Bankir Terkenal
Tahun 2018, Lai Xiaomin didakwa dengan serangkaian tuduhan korupsi dan suap. Hasilnya, Lai Xiaomin dipecat dari keanggotaan partai komunis dan kehilangan jabatan sebagai bos perusahaan manajemen aset milik negara tersebut.
Lai Xiaomin lahir dalam keluarga petani yang sangat miskin di Ruijin, Jiangxi pada Juli 1962. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara.
Pada tahun 1979, dia menduduki peringkat pertama di wilayah itu untuk ujian Gaokao. Kemudian, ia menempuh pendidikan di Jiangxi University of Finance and Economics, jurusan manajemen ekonomi, di mana ia lulus pada tahun 1983 dan memperoleh gelar sarjana.
Mulai Juli 1987, ia bertugas di beberapa posisi di People's Bank of China, termasuk wakil direktur divisi, direktur divisi, dan wakil direktur departemen.
Pada April 2003, dia dipindahkan ke China Banking Regulatory Commission (CBRC), di mana dia bekerja sampai Desember 2005. Ia dipromosikan menjadi wakil ketua partai dan presiden China Huarong Asset Management pada Januari 2009.
Pada September 2012, ia dipromosikan lagi menjadi ketua partai dan ketua dewan, posisi politik teratas di perusahaan.
Baca Juga: China Makin Gencar Tes Covid-19 Swab Anal di Kota-Kota Pintu Masuk Internasional
Ini 10 Fakta Lai Xiaomin:
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.