RAMALLAH, KOMPAS.TV - Raja Yordania Abdullah II kecam Israel, pada Kamis (28/01/2021) dan mengatakan kegagalan Israel melakukan vaksinasi Covid-19 bagi rakyat Palestina yang berada di bawah pendudukan mereka di Tepi Barat dan di Jalur Gaza adalah suatu hal yang kontraproduktif bagi negara Yahudi itu, demikian dilansir AFP, Jum'at (29/01/2021)
"Israel telah meluncurkan vaksin dengan sangat sukses namun tidak dengan Palestina," ujar Abdullah dikutip AFP pada Forum Ekonomi Dunia tahunan di Davos, Swiss.
"Anda tidak dapat memvaksinasi satu bagian dari masyarakat Anda sementara yang lain tidak dan berpikir bahwa Anda akan aman," katanya melalui konferensi video. "Itu adalah pelajaran nomor satu yang diajarkan Covid-19 kepada kita." tegas Raja Abdullah II.
Baca Juga: Untuk Pengungsi Suriah di Yordania, Vaksin Covid-19 Adalah Anugerah dari Tuhan
Israel telah meluncurkan program vaksinasi satu bulan lalu. Sejak itu, hampir 2,8 juta dari sembilan juta penduduknya telah menerima suntikan pertama, dengan setengah dari jumlah itu sudah mendapatkan dosis kedua juga.
Meskipun pemukim Yahudi di Tepi Barat yang diduduki mendapat suntikan pertama vaksin Covid-19, tetapi tidak untuk warga Palestina.
Tindakan itu kontan memicu kritik tajam dari berbagai kelompok hak asasi manusia dan Palestina sendiri.
Awal bulan ini, Organisasi Pembebasan Palestina mendesak komunitas internasional "untuk meminta pertanggungjawaban Israel" dan memastikan bahwa mereka memberikan vaksin kepada semua warga Palestina yang tinggal di bawah pendudukan Israel.
Baca Juga: Yordania Tegaskan Bakal Jaga Masjid Al-Aqsa dari Pemaksaan Israel
Abdullah II mengatakan hari Kamis (28/01/2021) virus Corona "tidak peduli dengan perbatasan, orang kaya atau orang miskin atau siapa pun," seraya melanjutkan desakannya, “Kita harus melihat fungsi dan tantangan yang ada di depan kita, untuk dapat saling berkomunikasi dan menyadari bahwa kita adalah satu dunia, satu desa kecil,” kata Raja Yordania itu.
Sekitar 2,8 juta orang Palestina hidup di bawah pendudukan Israel di Tepi Barat sementara dua juta orang terkepung di Jalur Gaza yang miskin dan diblokade oleh Israel.
Baca Juga: Pemerintah Yordania Kini Pasang Alarm Bahaya Datangnya Banjir Bandang
Pada pertengahan Januari, di bawah tekanan dari kelompok-kelompok hak asasi, layanan Penjara Israel mengatakan mereka telah mulai memvaksinasi semua tahanannya, termasuk sekitar 4.400 orang Palestina yang ditahan di penjara mereka.
Yordania, yang merupakan rumah bagi pengungsi Palestina, Suriah dan Irak, meluncurkan kampanye vaksinasi sendiri awal bulan ini.
Pihak Yordania berharap dapat memberikan vaksin gratis kepada seperempat dari 10 juta penduduk negara itu, termasuk penduduk asing.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.