SYDNEY, KOMPAS.TV - Wakil Presiden Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC) John Coates membantah pemberitaan Olimpiade Tokyo akan dibatalkan, dengan mengatakan pada Jumat (22/01/21) tidak ada pembicaraan di antara penyelenggara untuk membatalkan maupun menunda ajang multicabang tersebut.
Sebelumnya, media Inggris memberitakan para pejabat pemerintah Jepang menyimpulkan pandemi Covid-19 akan memaksa Olimpiade dibatalkan.
Coates, yang juga menjabat sebagai Presiden Komite Olimpiade Australia, seperti yang dilaporkan Sydney Morning Herald mengatakan, dia telah berbicara dengan mantan perdana menteri Jepang sekaligus presiden komite penyelenggara Tokyo 2021 Yoshiro Mori pada Kamis (21/01/2021) dan perencanaannya berada di jalur yang tepat.
Baca Juga: Tidak Ada Rencana B, Olimpiade Tokyo yang Tertunda Akan Dilanjutkan Tahun Ini
"Mereka melakukan persiapan dalam skala penuh dan (Presiden IOC) Thomas Bach memberikan arahan kepada semua anggota IOC tadi malam, yang direncanakan sebelum Natal, dan dia (juga) melakukannya kepada para presiden Komite Olimpiade Nasional (National Olympic Committee/NOC) malam ini. Itulah pesan yang dia dan saya sampaikan," tutur Coates.
"Kami menggelar pertemuan dengan mereka membahas operasional karena waktunya makin dekat. Kemudian kita punya rapat mingguan, termasuk tadi malam rapat tingkat CEO. Selain itu setiap beberapa minggu kami berdiskusi dengan Ketua Penyelenggara Yoshiro Mori," tegas Coates yang diserahi tanggung jawab sebagai ketua komisi koordinasi olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: PM Jepang Yoshihide Suga Tegaskan Tekad Untuk Lanjutkan Persiapan Olimpiade Tokyo Tahun Ini
"Kita tidak akan tahu hingga Maret , April, atau Mei, tentang berapa banyak penonton yang bisa kita tampung. Mereka (Jepang) perlu memutuskannya nanti untuk bisa mempertimbangkan hasil dari upaya pengendalian situasi Covid-19 saat ini," tambah Coates
"Hal terbesar kami saat ini adalah memastikan masyarakat Jepang tetap aman," kata Coates.
"Mereka telah mendapatkan akses (vaksin) dua kali lebih banyak dibandingkan populasi mereka dari tiga perusahaan mulai bulan ini. Jadi banyak keputusan tentang kapasitas tempat pertandingan dapat ditangguhkan untuk melihat efeknya dan efek peluncurannya di seluruh dunia."
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.