BANGKOK, KOMPAS.TV - Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand menyetujui dan memberi ijin penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca dan Universitas Oxford, demikian dilaporkan Reuters, Kamis (21/01/2021).
Thailand rencananya akan mengimpor 200,000 dosis vaksin buatan AstraZeneca dimana 50,000 dosis rencananya akan tiba bulan depan, demikian dikatakan Menteri Kesehatan Thailand Anutin Charnvirakul hari Rabu, (20/01/2021).
Tiga orang pejabat senior kementerian kesehatan itu tidak bersedia disebutkan namanya karena tidak memiliki otorisasi untuk berbicara kepada media.
Mereka mengatakan, seperti dikutip oleh Reuters, BPOM Thailand menyetujui vaksin buatan AstraZeneca itu hari Rabu dan ijin tersebut berlaku satu tahun, dan hanya berlaku bagi dosis vaksin yang dibuat di luar negeri.
Baca Juga: Restoran di Thailand Sajikan Hidangan Mengandung Ganja Untuk Pelanggan Agar Bahagia
Thailand sebelumnya menandatangani kesepakatan dengan AstraZeneca untuk memproduksi 26 juta dosis vaksin Covid-19 di Thailand melalui kerja sama dengan perusahaan farmasi Thailand, Siam Bioscience.
BPOM Thailand sejauh ini menerima permintaan otorisasi darurat dari AstraZeneca dan Sinovac.
Negara itu berencana mengamankan 63 juta dosis vaksin secara keseluruhan, dan sejauh ini dilaporkan memesan dua juta dosis vaksin buatan Sinovac Biotech
Persetujuan itu hadir saat Thailand berjuang mengatasi penyebaran paling luas dari virus Corona, yang dalam lima minggu saja jumlah penularan meningkat tiga kali lipat.
Baca Juga: Jokowi: London, Tokyo, dan Bangkok Lockdown, Jangan Sampai Kita Dipaksa, Harus Kerja Mati-matian
Hari Kamis, (21/01/2021) Thailand melaporkan 142 kasus baru, membuat total kasus Covid-19 di negara itu mencapai 12,795 kasus.
Otoritas di Bangkok hari Kamis, (21/01/2021) mengatakan sejumlah bidang usaha sudah bisa kembali beroperasi karena adanya penurunan jumlah penularan baru menyusul pembatasan ketat di ibukota, Bangkok.
12 jenis usaha, termasuk tempat fitnes, pijat tradisional, fasilitas olah raga, dan lokasi boling bisa kembali dibukan mulai Jum'at (22/01/2021) namun harus menjalankan protokol kesehatan sangat ketat.
Sekolah, pusat perawatan balita, dan rumah minum masih harus ditutup.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.