JAKARTA, KOMPAS.TV –Harun Yahya kini menjadi sorotan publik di dunia usai dirinya dijatuhi hukuman penjara selama 1.075 tahun oleh Pengadilan Turki.
Hukuman tersebut jatuh usai dirinya dilaporkan melakukan penyerangan seksual, pelecehan seksual kepada anak di bawah umur, penipuan dan percobaan spionase politik dan militer.
Di pengadilan, ia berkata kepada hakim bahwa dirinya memiliki 1.000 wanita. Lantas, siapakah sosok Harun Yahya alias Adnan Oktar ini? Berikut profilnya.
1. Harun Yahya Seorang Penulis dan Kreasionis Islam
Harun Yahya merupakan seorang penulis buku-buku Islam sekaligus kreasionis Islam. Pada 2007, Harun Yahya mengirimkan ribuan kopi Atlas Penciptaan yang dilakukannya untuk menyebarkan kreasionisme Islam di kalangan museum ilmiah, anggota Kongres dan ilmuwan Amerika.
2. Memiliki Saluran Televisi Sendiri
Harun Yahya memulai siaran televisinya melalui saluran A9 miliknya sendiri pada 21 Maret 2011. Saluran televisi tersebut menyiarkan secara langsung berbagai kegiatannya bersama wanita-wanita berpakaian minim yang disebutnya dengan “anak kucing”.
Ia sering mendapat kecaman dari para pemimpin agama di Turki. Saluran tersebut juga menuai banyak kontroversi dan sering mendapat denda oleh pengawas media di Turki.
3. Pernah Dirawat di Rumah Sakit Jiwa
Pada 2008, Harun Yahya pernah ditahan di klinik penjara. Kemudian pindah di Rumah Sakit Jiwa setelah didiagnosis menderita kelainan kejiwaan obsesif kompulsif dan skizofrenia. Ia dirawat selama 10 bulan sebelum akhirnya dinyatakan sehat oleh dokter militer.
4. Penentang Teori Darwin
Harun Yahya juga terkenal sebagai penentang teori evolusi Darwinisme. Ia menganggap bahwa teori tersebut merupakan sumber kejahatan terorisme. Dikuti dari Spiegel, Selasa (12/1), Harun Yahya percaya bahwa teori evolusi Darwin merupakan pekerjaan setan.
5. Menjalankan Dua Organisasi
Harun Yahya alias Adnan Oktar dikabarkan tengah menjalankan dua organisasi. Ia juga merupakan pemimpin atau Presiden Kehormatan di organisasi Bilim Arstirma Vakfi (BAV) atau Yayasan Penelitian Sains yang didirikan pada 1990.
Organisasi lainnya adalah Milli Degerleri Koruma Vakfi atau Yayasan Perlindungan Nilai Nasional yang didirikan tahun 1995.
6. Tidak Percaya Holocaust
Harun Yahya juga dianggap sebagai seorang yang tidak percaya Holocaust. Hal ini berdasarkan bukunya yang berjudul Soyk r m Yalan (Kebohongan Holocaust). Namun, dalam wawancara dengan The Guardian pada tahun 2007, ia menyangkal telah menulis buku tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.