WASHINGTON, KOMPAS TV — Kongres Amerika Serikat resmi memvalidasi hasil penghitungan suara electoral college seluruh negara bagian Amerika Serikat, dan mengesahkan kemenangan presiden terpilih Joe Biden dan wakil presiden terpilih Kamala Harris, demikian dilaporkan Associated Press sore ini (07/01/2021)
Pengesahan ini terjadi pada hari dimana gedung Capitol atau gedung parlemen Amerika Serikat beberapa jam sebelumya diserbu dan diduduki pendukung presiden petahana Donald Trump yang membuat 4 orang meninggal dan mengakibatkan kerusakan berbagai fasilitas di gedung tersebut.
Kekacauan yang dilakukan pendukung Trump itu disebut oleh presiden terpilih Joe Biden sebagai insurrection atau pemberontakan karena bertujuan menghentikan proses persidangan kongres AS yang dipimpin sendiri oleh Wakil Presiden AS Mike Pence.
Baca Juga: Biden Sebut Serbuan ke Gedung Capitol oleh Pendukung Trump Sebagai Pemberontakan, Harus Segera Bubar
Tidak lama setelah pengesahan kemenangan Joe Biden yang diumumkan oleh Wakil Presiden AS Mike Pence, presiden petahana Donald Trump dilaporkan Associated Press menyatakan “transisi kekuasaan yang tertib akan dilaksanakan,”
Wakil Presiden Mike Pence melaksanakan tugas konstitusionalnya sebagai kepala Senat Amerika Serikat di parlemen dan memimpin seluruh proses pengesahan penghitungan suara negara bagian, melawan permintaan presiden petahana Donald Trump yang memintanya untuk membatalkan seluruh hasil perhitungan negara bagian dan meminta Kongres untuk memilih presiden baru.
Pence dalam pernyataan sebelum memimpin persidangan tersebut menegaskan dirinya tidak memiliki otoritas untuk melakukan permintaan Trump untuk secara sepihak membatalkan keputusan hasil penghitungan negara bagian.
Baca Juga: Empat Mantan Presiden AS Kecam Demonstrasi di Gedung Capitol oleh Pendukung Trump
Pada puncak pengesahan, Mike Pence mengatakan, hasil penghitungan negara bagian “cukup sebagai dasar sebuah deklarasi” atas kemenangan Joe Biden.
Dalam keadaan normal, prosedur penghitungan suara akan menjadi formalitas belaka - yang merupakan langkah terakhir dalam proses teknis yang rumit untuk memilih pemerintahan baru. Tetapi setelah kalah dari kasus pengadilan demi kasus pengadilan dan tanpa pilihan lain, Trump dan sekutunya telah memusatkan perhatian pada 6 Januari sebagai kesempatan terakhir mereka untuk mencoba mempertahankan kekuasaan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.