Kompas TV internasional kompas dunia

Mobil Menabrak Bom, Dua Tentara Wanita Prancis Tewas

Kompas.tv - 3 Januari 2021, 16:18 WIB
mobil-menabrak-bom-dua-tentara-wanita-prancis-tewas
Dua tentara wanita Prancis, Sersan Yvonne Huynh dan Brigadir Loic Risser, tewas setelah mobilnya menabrak bom di Mali. (Sumber: AFP/France24)
Penulis : Haryo Jati

BAMAKO, KOMPAS.TV - Dua tentara wanita Prancis dikabarkan tewas setelah mobil yang mereka kendarai menabrak bom.

Insiden ini terjadi di wilayah Menaka, Timur Laut Mali, Sabtu (2/1/2021) waktu setempat.

Adalah Sersan Yvonne Huynh dan Brigadir Loic Risser, tentara wanita yang tewas atas insiden tersebut.

Baca Juga: Islamofobia di Jerman, Masjid Ini Diserang Dua Kali dalam 2 Pekan

Tragedi itu, hanya beberapa hari setelah tiga  tentara lainnya juga tewas karena hal yang sama.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengungkapkan kesedihannya atas tewasnya Huynh dan Risser.

“Mobil mereka menabrak sebuah peledak saat melakukan misi intelijen,” bunyi pernyataan pihak Kepresidenan Prancis dikutip dari France24.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Jepang Pertimbangkan Umumkan Status Darurat

Huynh yang berusia 33 tahun merupakan prajurit wanita pertama yang dikirim ke wilayah Sahel, sejak operasi yang dilakukan Prancis dimulai.

Sementara itu, Risser merupakan anggota resimen yang memiliki spesialis di intelijen.

Baca Juga: Hubungan China dengan AS Berada di Persimpangan Jalan, Joe Biden Dianggap Bisa Jadi Jendela Harapan

Kematian keduanya, membuat jumlah prajurit Prancis yang terbunuh sejak ikut campur dalam operasi militer di Mali sejak Janurai 2013, menjadi 50.

Kedatangan tentara Prancis di Mali adalah untuk melawan kelompok Islam Militan dan jihadist yang mengganggu keamanan di negara Afrika Barat itu.

Prancis telah menurunkan 5.100 pasukan di wilayah Sahel dan bekerja sama dengan tentara dari Mauritania, Chad, Mali, Burkina Faso dan Niger untuk melawan kelompok Islam Militan itu.

Baca Juga: Kekejaman Tentara Israel, Pria Palestina Ditembak hingga Lumpuh saat Bangun Rumah

Macron pun mengungkapkan Prancis akan meneruskan peran mereka dalam melawan terorisme, meski kedua tentara wanita itu menjadi korban.

Saat ini, belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas kematian kedua tentara tersebut.

Sebelumnya, Grup Pendukung Islam dan Muslim (GSIM) yang terkait degan Al-Qaeda mengaku bertanggung jawab atas terbunuhnya tiga tentara Prancis di Sahel, karena mobil mereka menabrak bom.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x