BEIRUT, KOMPAS TV — Pemimpin kelompok Hizbullah Lebanon menyatakan bahwa kelompoknya saat ini memiliki peluru kendali presisi tinggi dua kali lipat banyaknya dibanding tahun lalu, seperti dilaporkan Associated News Senin (28/12/2020).
Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah itu mengatakan, Israel gagal mencegah mereka untuk menambah jumlah rudal yang kini mereka miliki.
Dalam wawancara dengan saluran TV AL-Mayadeen seperti dikutip Associated Press, Nasrallah mengatakan kelompoknya kini memiliki kemampuan untuk melakukan serangan ke seluruh titik di wilayah Israel dan wilayah pendudukan Palestina.
Nasrallah mengatakan saat Israel memberi ancaman melalui pejabat Amerika Serikat bahwa Israel akan menyerang fasilitas Hizbullah di wilayah Bekaa bagian Timur, Hizbullah memberi peringatan mereka dapat membalas setiap serangan terhadap mereka.
Baca Juga: Bahagia Trump Gagal Kembali Jadi Presiden AS, Hizbullah: Kejatuhan yang Memalukan
Israel beberapa waktu terakhir menyuarakan kekuatiran bahwa Hizbullah sedang mencoba membuat fasilitas produksi peluru kendali presisi tinggi.
Dalam wawancara selama 4 jam itu, Nasrallah mengatakan banyak hal dalam kelompok Hizbullah yang tidak diketahui Israel karena hal-hal tersebut disimpan dalam lingkaran yang sangat ketat.
Nasrallah juga mengatakan pemerintahan Amerika Serikat dibawah Donald Trump menjelang berakhirnya masa jabatan beberapa minggu ke depan harus diperlakukan dengan hati-hati, Nasrallah mengatakan, Trump adalah seorang yang penuh “amarah” dan “gila”
Hizbullah adalah salah satu sekutu utama Iran di wilayah itu, sekaligus juga musuh bebuyutan Israel yang kerap terlibat konflik bersenjata. Terakhir konflik antara Israel dengan kelompok Hizbullah terjadi tahun 2006.
Baca Juga: Kecam Aksi Penyerangan di Nice, Hizbullah: Islam Larang Membunuh Orang Tak Bersalah
Nasrallah mengulangi sumpahnya bahwa Iran dan sekutunya akan membalas dendam membara atas pembunuhan komandan pasukan penjaga revolusi Iran, Qassim Soleimani, dalam sebuah serangan drone di Irak satu tahun lalu.
“Balas denam itu akan datang, betapapun lamanya,” tutur Nasrallah kepada TV Al-Mayadeen yang duduk dengan foto Soleimani disampingnya.
Nasrallah juga bersumpah untuk membalas dendam atas pembunuhan oleh Israel terhadap pejuang Hizbullah di Suriah awal tahun ini.
Menanggapi presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden, Nasrallah mengatakan Iran tidak akan berunding dengan Amerika Serikat atas nama sekutunya, maupun mendiskusikan konflik di wilayah tersebut. Nasrallah mengatakan, Teheran hanya akan berbicara dengan Amerika Serikat tentang kesepakatan nuklir Iran dan Amerika Serikat beserta sekutunya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.