TEL AVIV, KOMPAS.TV - Sebuah grup hacker asal Iran telah melakukan serangan ke perusahaan pertahanan milik Israel, selama sebulan terakhir.
Selain mengincar tebusan, grup hacker tersebut juga berupaya mengungkap kelemahan dari pertahanan negara tersebut.
Grup hacker bernama Pay2Key itu melancarkan sejumlah serangan ke sejumlah target dengan profil tinggi sejak akhir bulan lalu.
Baca Juga: Janji Erdogan di 2021, Reformasi Demokrasi dan Ekonomi di Turki
Teranyar, mereka berhasil menyerang Firma Keamanan Cyber Israel, Portnox, Kamis (24/12/2020) waktu setempat.
Padahal mereka memiliki klien penting seperti Elbit Systems, yang memproduksi sistem keamanan untuk pesawat, kendaraan dan drone milier.
Sebelumya, Pay2Key juga berhasil melakukan serangan ke beberapa perusahaan pertahanan, termasuk Industri Dirgantara Israel.
Baca Juga: Media Inggris: Vaksin Covid-19 AstraZeneca dan Oxford Diluncurkan mulai Januari 2021
Seperti dikutip dari Yahoo News, para ahli mengungkapkan grup hacker tersebut menggunakan ransomware untuk menduri data dan mengancam akan membocorkannya jika target tak kooperatif.
Mereka pun meminta tebusan sebesar 100.000 poundsterling atau setara Rp1,8 miliar dalam bentuk Bitcoin.
Fima Keamanan Cyber Israel, Checkpoint System mengungkapkan menemukan jejak transaksi pertukaran Bitcoin di Iran.
Baca Juga: Media Inggris: Vaksin Covid-19 AstraZeneca dan Oxford Diluncurkan mulai Januari 2021
Tetapi belum jelas apakah Pemerintah Iran berada di belakang serangan tersebut.
Hacker Iran sebelumnya memang disalahkan dalam sejumlah serangan level pemerintah ke bank Israel dan Amerika Serikat (AS).
Sedangkan pada 2017, mereka juga dinyatakan bertanggung jawab dalam peretasan surat elektornik parlemen Inggris.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.