NIAMEY, KOMPAS TV - Niger laksanakan pemungutan suara hari Minggu (27/12/2020) untuk memilih presiden baru. Associated Press melaporkan, mantan menteri dalam negeri Mohamed Bazoum yang merupakan kandidat partai berkuasa diperkirakan akan mendapat dukungan terbesar menggantikan presiden petahana Mahamadou Issoufou, yang akan mengakhiri masa jabatan setelah dua kali terpilih untuk masa jabatan lima tahun.
Pemilu di Niger diharapkan menjadi kali pertama pemindahan kekuasaan dari petahana yang terpilih demokratis kepada presiden baru yang diharapkan terpilih demokratis.
Mantan Menteri Dalam Negeri, Mohamed Bazoum berusia 60 tahun dan menjanjikan keberlanjutan kebijakan Presiden Issoufou seraya menjanjikan pemberantasan korupsi.
"Bila saya cukup beruntung memenangkan pemilu ini, berarti kamu memilih seseorang yang siap bekerja sejak hari pertama," Bazoum dalam sebuah video kampanye.
Niger saat ini menghadapi dua situasi keamanan. Pertama, negara itu mengalami serangan yang berulang di perbatasan barat dengan Mali dan Burkina Faso, yang berasal dari kelompok militan terafiliasi al-Qaeda dan ISIS.
Di perbatasan Selatan dengan Nigeria, Niger menghadapi serangan dari kelompok Boko Haram. Ratusan tentara dan warga sipil sudah tewas hanya di tahun 2019.
Situasi ekonomi juga cukup kritis. Lebih dari 40% rakyat Niger hidup dalam kemiskinan ekstrim, sementara pandemi Covid-19 membuat pertumbuhan menjadi sangat lambat, dibikin parah oleh efek perubahan iklim dan rendahnya harga ekspor uranium.
Bazoum bersaing dengan 29 kandidat lain yang mengharapkan pemilu berlangsung hingga putaran kedua dan mencegah Bazoum langsung mendapat mayoritas suara di putaran pertama.
Hama Amadou, yang pada pemilu presiden sebelumnya berhasil menduduki urutan kedua, mendapat larangan menjadi kandidat presiden karena adanya putusan kasus kriminal sehingga membuat kubu oposisi tidak memiliki pentolan yang diharapkan bisa bersaing dengan Bazoum.
Namun minggu lalu, partai pendukung Amadou menyerukan pendukung mereka untuk memilih Mahamane Ousmame, yang merupakan presiden masa jabatan 1993 - 1996.
"Setelah kandidat yang saya dukung mendapat diskuilifikasi, saya tidak punya hasrat untuk mencoblos," tutur Ali Hamma yang adalah pendukung berat Amadou, namun dia mengatakan," berdasarkan instruksi baru ini, saya akan mencoblos,"
Perpindahan kekuasaan secara damai akan menjadi tonggak baru bagi Niger, yang sudah mengalami hingga empat kudeta sejak merdeka dari Perancis tahun 1960.
Perpindahan kekuasaan secara damai itu akan berlawanan dengan keadaan di Pantai gading dan Guinea, dimana presidennya tahun ini menggunakan cara perubahan konstitusi untuk tetap berkuasa hingga masa jabatan ketiga, sehingga menumbuhkan rasa kuatir akan kemunduran demokrasi di Afrika Barat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.