Laporan di Jurnal Lancet itu mengungkapkan 1,367 orang dari ribuan sukarelawan mendapat setengah dosis (pada suntikan pertama) dilanjutkan dengan dosis penuh pada suntikan kedua, yang menghasilkan perlindungan sebesar 90% dari penularan Covid-19
Rendahnya jumlah penerima dalam hal tersebut membuat kesimpulan pasti belum dapat diambil.
Namun begitu dari jumlah tersebut tidak ada yang berumur diatas 55 tahun – dan para ahli memahami bahwa kelompok yang paling beresiko adalah mereka yang berusia lanjut.
Dari sisi keamanan, terdapat satu kasus parah yang kemungkinan terkait vaksin, dan satu kasus lain – demam tinggi- yang saat ini masih diselidiki. Kedua orang tersebut saat ini sedang pemulihan dan masih tergabung dalam uji klinis.
Penelitian ini juga mengukur tingkat perlindungan bagi infeksi tanpa gejala, dengan meminta sukarelawan secara rutin menjalani tes usap untuk mengetahui apakah mereka terinfeksi Covid-19 tanpa merasa sakit.
Pascal Soriot, CEO AstraZeneca mengatakan, “Hasilnya menunjukkan vaksin ini efektif terhadap Covid-19, dimana khususnya tidak terjadi infeksi parah dan tidak ada yang harus masuk rumah sakit dari kelompok penerima vaksin, dan selain itu juga aman serta dapat ditoleransi,”
Lebih jauh Pascal mengatakan seperti dikutip BBC,”Kami telah mulai mengirimkan data kepada otoritas di seluruh dunia untuk persetujuan darurat dan jaringan rantai distribusi global kami sudah siap mengirimkan ratusan juga dosis pada skala global, tanpa mengambil profit,”
Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Diklaim 90 Persen Efektif Cegah Corona, Apa Saja Keunggulannya?
Dr. Charlie Weller, Pemimpin Vaksin dari Wellcome mengatakan,”Walau kita masih menunggu data secara penuh serta selesainya uji klinis, data dibalik hasil sementara yang diumumkan bulan lalu adalah sangat membesarkan hati, termasuk analisis dari penerapan dosis yang berbeda-beda. Ini menunjukkan vaksin ini dapat mencegah penularan tanpa gejala,”
Seperti dilaporkan BBC, vaksin besutan Oxford University/AstraZeneca dapat memainkan peranan utama dalam memerangi pandemi bila segera mendapat persetujuan. Vaksin ini lebih murah dibanding vaksin lain, serta lebih mudah disimpan dan didistribusikan.
Pemerintah Inggris telah memesan 100 juta dosis vaksin ini, yang dibuat dari virus yang sudah tidak aktif dan diubah agar serupa dengan virus yang menyebabkan Covid-19.
AstraZeneca mengatakan akan membuat 3 miliar dosis tahun depan untuk memenuhi kebutuhan dunia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.