WASHINGTON, KOMPAS.TV - Petahana Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump tampaknya masih belum legowo menanggapi kekalahannya di pemilihan Presiden AS 2020.
Dia pun mencoba memaksa Gubernur Negara Bagian Georgia, Brian Kemp untuk mengubah hasil pemilihan Presiden AS.
Pada serangkaian cuitannya di Twitter, Trump meminta Kemp untuk melakukan sidang khusus legislatif negara bagian untuk memuluskan niatnya itu.
Baca Juga: Berusaha Hindari Penjara, Pengedar Narkoba Ini Palsukan Kematian dengan Foto Penyiksaan Dirinya
Hal itu terjadi beberapa jam, sebelum Trump menghadiri kampanye di Georgia untuk pemilihan Senat mendatang.
Pesaing Trump di pemilihan Presiden AS, Joe Biden memang meraih kemenangan di Georgia.
Namun, menurut Trump harusnya dialah yang meraih kemenangan di negara bagian tersebut.
Baca Juga: Meski Belum Lulus Uji Lanjutan, Moskow Mulai Suntik Warganya dengan Vaksin Sputnik V
“Saya akan dengan mudah dan cepat menang di Georgia jika Gubernur @BrianKempGA atau Sekretaris Negara Bagian mengizinkan verifikasi tanda tangan. Kenapa kedua Republikan ini berkata tidak?” cuit Trump dikutip dari BBC.
Kemp sempat membalasnya bahwa dia telah melakukan audit tanda tangan sebantak tiga kali secara terbuka.
Baca Juga: Pengakuan Rekan Trump, Kim Jong-Un Kirim Perahu Penuh Suara untuk Curangi Pemilihan Presiden AS
Tapi Trump kembali mempertanyakan keseriusan Kamp dan meminta agar siding legislatif dilakukan.
“Orang-orang Anda menolak melakukan apa yang Anda minta. Apa yang mereka sembunyikan? Setidaknya secepatnya meminta sidang khusus legislatif. Sesuatu yang secepatnya bisa anda lakukan dengan mudah,” tambahnya.
Trump sendiri terus mengembuskan bahwa pemilihan Presiden 2020 diwarnai dengan kecurangan, meski dia tak memiliki bukti yang sahih.
Baca Juga: Keponakan Trump Sebut Pamannya Kejam dan Pengkhianat
Sebelumnya, Sekretaris Negara Bagian Georgia, Brad Raffensperger, yang merupakan seorang Republikan mengungkapkan tak ada bukti kecurangan, Rabu (2/12/2020).
Pejabat pemilu Georgia, Gabriel Sterling, yang juga seorang Republikan telah mendesak Trump untuk menghentikan klaim tanpa faktanya itu.
Dia mengatakan tuduhannya tersebut sebagai usaha menghasut dengan ancaman kekerasan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.