CHONGQING, KOMPAS.TV - Kebocoran gas karbon monoksida terjadi di tambang batubara Diaoshidong di Chongqing, China.
Insiden tersebut terjadi Jumat (4/12/2020) waktu setempat dan membuat 24 penambang terjebak di dalamnya.
Seperti dikutip dari AP, 18 penambang diyakini telah terbunuh karena keracunan gas karbon monoksida.
Baca Juga: Sempat Hilang, Tentara Ini Ditemukan Telah Terpenggal
Sedangkan seorang penambang ditemukan masih dalam keadaan hidup setelah kejadian tersebut.
Para penyelamat dikabarkan telah mencari lima orang lainnya yang diyakini juga masih hidup.
Seperti dilaporkan oleh CCTV, kejadian memilukant ersebut terjadi saat para pekerja tengah membongkar peralatan pertambangan bawah tanah.
Baca Juga: Joe Biden Tak Akan Paksa Warga AS untuk Gunakan Vaksin Covid-19
Tambang tersebut dikabarkan telah ditutup dua bulan sebelum kejadian.
Saat ini, petugas tengah menginvestigasi penyebab dari kebocoran karbon monoksida meracuni para penambang itu.
Baca Juga: Joe Biden Tak Akan Paksa Warga AS untuk Gunakan Vaksin Covid-19
Tambang batubara merupakan industri paling berbahaya di dunia. Setidaknya 5.000 kematian di tambang batubara terjadi di setiap tahunnya.
Di China sendiri kecelakaan di tambang batubara kerap terjadi karena rendahnya keamanan.
Pada 2013, kecelakaan di tambang barubara telah menghilangkan tiga nyawa.
Baca Juga: Sadis, Youtuber Ini Siksa Pacarnya yang Hamil di Suhu Beku hingga Meninggal
Sedangkan pada 2018 dan juga di Chongqing, tujuh penambang tewas setelah sebuah skip terjatuh di poros tambang.
Semnetara itu pada September lalu, 16 pekerja di pinggiran Chongqing terbunuh setelah ban berjalan terbakar.
Kabakaran itu menghasilkan tingkat karbon monoksida berbahaya yang kemudian meracuni para penambang tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.